Pemerintahan

ASN Idol, Saat Birokrasi Ikut Ajang Pencarian Bakat

ist

SIARAN televisi salah satu TV swasta nasional punya Indonesian Idol dan MasterChef, Pemerintah Kota Palembang kini punya versinya sendiri, ASN Idol. Bedanya, bukan suara emas atau plating nasi goreng yang dinilai, tapi kinerja, kompetensi, dan integritas.

Ya, Jumat (17/10/2025), Pemkot Palembang bareng Kantor Regional VII Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggelar Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ruang Rapat II Setda Palembang.

Tujuannya? tak lain buat memastikan jabatan di lingkungan Pemkot tak lagi diisi karena “siapa kenal siapa”, tapi karena “siapa bisa apa”.
alias dari sistem “like and subscribe” ke sistem merit berbasis kompetensi.

Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, menegaskan manajemen talenta ini langkah penting untuk membangun birokrasi yang adaptif terhadap perubahan zaman.

“Pemkot Palembang berkomitmen menjadikan seluruh ASN dan pejabatnya profesional serta mampu menjawab tantangan zaman. Sistem merit harus berjalan agar penempatan jabatan sesuai kompetensi,” ujar Aprizal.

Dengan kata lain, tak ada lagi yang “asal cocok di meja”, jabatan kini kudu sesuai kemampuan, bukan sekadar “karena sudah lama di sini”

Dari BKN Regional VII Palembang, Walter M. Simarmata menambahkan, manajemen talenta merupakan bagian dari program transformasi birokrasi nasional yang mendukung Asta Cita Presiden.

“Manajemen talenta ini kunci transformasi birokrasi, kita bisa memetakan ASN sesuai kualitas dan kompetensinya. Jadi, pengisian jabatan kosong bisa lebih cepat dan efisien,” terang Walter.

Kalau dulu isi jabatan kosong butuh waktu lebih lama dari masak rendang, kini cukup lihat peta talenta: siapa yang punya potensi dan kinerja, langsung naik ke posisi pas.

Dengan cara ini, birokrasi diharapkan tak lagi seperti film sinetron yang tayangnya lama tapi ending-nya menggantung.

Manajemen talenta juga diharapkan bisa mengubah citra ASN yang dulu sering disindir warga jadi “Asal Santai Nikmat”
Kini, ASN dituntut jadi “Aparatur Serius Ngarap”.

Setiap ASN bakal dipetakan berdasarkan potensi dan kinerja, yang rajin berinovasi bakal dilirik untuk dikembangkan yang stagnan? Ya, waktunya upgrade diri, bukan upgrade status media sosial.

“Dengan pemetaan talenta, jabatan kosong bisa segera diisi sesuai rumpun ilmu dan kompetensi. Proses ini mendukung kinerja kepala daerah secara optimal,” tambah Walter.

Langkah ini juga jadi sinyal kuat dari Pemkot Palembang untuk meninggalkan budaya lama, di mana jabatan kadang berpindah seperti arisan bulanan.

Kini semua berbasis data dan peta talenta, yang layak naik, naik. Yang belum pas, dibina, bukan karena kedekatan, tapi karena kemampuan.

Seperti pepatah lama yang kembali relevan di era digital birokrasi ini “Kalau tempatnya pas, batu pun bisa jadi permata”

Oleh karena itu, BKN Regional VII memastikan akan mendampingi seluruh OPD agar penerapan manajemen talenta berjalan efektif dan berkelanjutan, targetnya jelas untuk menciptakan birokrasi yang profesional, responsif, dan berorientasi pada pelayanan publik yang unggul.

Dan kalau semua berjalan lancar, birokrasi Palembang bisa jadi contoh, dari yang dulu dikenal “lelet tapi selamat”, kini siap berubah jadi “sigap dan berintegritas”

Karena seperti kata pepatah “Birokrasi yang cepat bukan karena dikejar waktu, tapi karena sadar tanggung jawab”

Manajemen talenta ASN bukan cuma urusan administrasi, tapi revolusi cara pandang, dari jabatan yang dulu dianggap hak istimewa, kini jadi ruang kompetisi sehat berbasis prestasi.

Dan kalau Indonesian Idol melahirkan bintang panggung, maka ASN Idol ini diharapkan melahirkan bintang pelayanan publik  yang bersinar bukan di depan kamera, tapi di hadapan rakyat.[***]

Terpopuler

To Top