SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Setelah mengambil start awal dari Kota Pahlawan [Surabaya], test drive dua unit mobil lisrik yang rencananya akan menjelajahi Nusantara, kini mampir di Palembang, tepatnya di PT PLN WS2JB [Wil. Sumsel, Jambi, Bengkulu].
Dua unit mobil listrik unggulan karya anak bangsa ini dirancang khusus oleh mahasiswa Pusat Unggulan IPTEK Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya bekerjasama dengan PT PLN dan Universitas Budi Luhur Jakarta.
Dilihat dari desainnya, mobil listrik tersebut terlihat keren, bahkan mobil pertama diberi nama Blits. Blits diambil dari kerjasama dengan Universitas Budi Luhur dan ITS.
Sementara mobil ke dua diambil dari nama burung Kaswari.Secara filosofi burung tersebut terkenal di Indonesia, dengan harapan karya anak bangsa ini bisa lebih terkenal lagi. Ke duanya melakukan test drive diberbagai medan di wilayah Nusantara.
“Pembuatannya dari nol, kurang lebih tujuh bulan, dengan biaya risetnya sekitar Rp1,2 miliar,” ujar Ketua tim PLN Blits Ekplore Indonesia, Agus Mukhlisin, saat ditemui di Kantor PLN WS2JB, Selasa (27/11/18).
Keunggulan dari mobil ini, selain ramah lingkungan dengan nol emisinya, mobil ini juga hemat energi, karena 1 Kwh bisa sampai 5 KM.
Komponen utamanya dari kendaraan ini dibuat sendiri, dengan visi ke depannya ketika industri mobil listrik sudah masuk di Indonesia, kita sudah mempersiapkan produk anak bangsa.
Harapannya kita akan mengintregrasikan idustri – industri exsisting yang sudah bisa buat body, cases, sparepart, sebenarnya Indonesia sudah bisa membuat itu, yang belum bisa dibuat di Indonesia shock breaker, engine, dan kontrol unitnya.
“Dari masalah itu kawan-kawan ITS mencoba memecahkan masalah itu, dengan membuat itu, karena itu tanggung jawab kami sebagai institusi pendidikan, dimana yang tidak bisa dibuat, kita coba intregasikan,” jelasnya.
Cash full– nya diakui Agus, untuk Kaswari 3 sampai 4 Jam, sebenarnya battery nya bisa sampai 1 jam, artinya tergantung dari sumber listrik dan chargernya, dan saat industri ini berkembang di Indonesia, Pasti PLN menyiapkan battery yang fast charging.
“Kaswari 3-4 jam dengan jarak tempuh 150 km, dan mobil blits 7 jam dengan jarak tempuh 350 km,” urainya.
Kalau dari sisi kenyamanan dari suspensi mobil ini lebih unggul dari mobil konvensional, karena di desain untuk bisa melintasi berbagai medan. Tantangannya di Sumatera ujar Agus ada pada tanjakan ektrim yang tak ada di Jawa.
“Pernah, kemarin kita hujan deras, tiba-tiba mesin mati, disitu ada fit back bahwa power motor harus ditambah lagi, kebetulan inverter-nya kita buat sendiri, jadi dengan mudah kita setting sendiri, kita sesuaikan dan teratasi, alhamdulillah aman,” terangnya.
Komponen yang susah didapat sebenarnya ada pada batre yang harus di impor dari Cina, menggunakan Litium ion untuk Kaswari 35 Kwh, untuk Blits memakai battery 85 Kwh.
Sementara itu, General Manager PLN Wilayah Unit Induk S2JB, Daryono, mengucapkan selamat datang kepada seluruh anggota tim PLN Blits Ekplore Indonesia yang telah sampai di kantor PLN UIW WS2JB, yang sebelumnya berlabuh di Bengkulu pada 19 November, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Sumsel
“Kunjungan tim PLN Blits Ekplore Indonesia mengelilingi Indonesia untuk menguji komponen mesin mobil dengan zero emmossion atau gas buang,”terangnya.
“Molis ini akan mengelilingi Indonesia dengan jarak tempuh 16 ribu km,spesifikasinya 100% bertenaga listrik yang menggunakan motor kapasitas energi 50 kw, dan batterai yang digunakan 100 kWh,” ungkap Daryono.
Kepala dinas ESDM Sumsel, Robert Heri mengatakan, Adanya mobil listrik ini akan lebih efisien dengan konversi akan menghemat BBM dan lebih murah, karena subsidi tertinggi disektor kendaraan adalah BBM.
“Perbandingan antara 1 km menggunakan listrik dan menggunakan BBM, tentu lebih murah listrik, dan ke depan kita akan koordinasi dengan kementrian ESDM untuk segera menyusun regulasi konversi dari BBM ke listrik. Selama ini dari BBM ke gas, sekarang sudah waktunya dari BBM ke listrik,” paparnya.[**]
Penulis : Faldy