-“Kalau badan sehat, kerja beres. Kalau badan letoy, absen pun terasa berat”
ITULAH kira-kira filosofi hidup yang menguap bersama keringat para ASN Sumatera Selatan pagi itu, Jumat (8/8/2025), di pelataran megah Jakabaring Sport City (JSC), Palembang. Belum sempat kopi diseruput habis, para pegawai sudah disuruh goyang gemoy demi menyambut gelaran akbar Pekan Olahraga Nasional (Pornas) KORPRI XVII Tahun 2025.
“Bukan sekadar senam, ini adalah deklarasi otot nasional!” seru Pak Edward Candra, Sekretaris Daerah Sumsel, yang pagi itu tak hanya memimpin senam tapi juga sukses membakar semangat dan mungkin juga betis para pegawai negeri dan anggota BAPOR KORPRI.
Kalau biasanya Jakabaring Sport City jadi tempat atlet bertanding mati-matian demi medali, hari itu justru tempat para ASN sprint ke depan panggung demi posisi strategis dekat instruktur senam yang senyumnya mengalahkan sunrise.
Ada yang bajunya matching dari atas sampai sepatu, ada juga yang datang pakai celana training warisan zaman CPNS. Tapi semua satu suara satu napas satu misi bikin tubuh sehat biar gaji gak cuma habis buat berobat.
Menurut Edward Candra, senam bersama ini bukan acara iseng, ini adalah gladi resik batin dan badan. “Karena nanti, di JSC ini juga, kita akan menyelenggarakan beberapa cabang olahraga Pornas KORPRI.
Jadi, kita mulai dulu dari senam,” ujarnya dengan napas masih ngos-ngosan ringan, karena habis tiga lagu nonstop poco-poco, Gemu Fa Mi Re, dan satu lagu remix TikTok yang katanya bikin jantung joget juga.
Seperti kata pepatah zaman dulu, “Kalau mau padi menguning, jangan lupa menyemai benih” Nah, semangat olahraga ini jadi semaiannya. Biar saat hari-H nanti, bukan cuma stadion yang meriah, tapi juga stamina aparaturnya yang tidak menyedihkan.
Yang menarik, senam ini bukan sekadar formalitas. Tidak ada yang main HP di belakang, tidak ada yang ngumpet di balik tiang bendera. Bahkan Pak Herman dari Dinas Perikanan yang biasanya duduk ngitung bibit lele, kali ini tampil enerjik sampai sepatunya lepas dua kali. “Keringat ini demi Sumsel. Juga demi mengurangi kolesterol yang sudah melebihi target RPJMD,” katanya sambil ngos-ngosan.
Melihat antusiasme ini, kita belajar satu hal penting, ASN juga manusia, mereka bisa serius kerja, tapi juga bisa goyang dengan wibawa, karena hidup ini bukan cuma soal tanda tangan dan rapat koordinasi, tapi juga soal bagaimana menjaga kebugaran sambil tetap mengingat Allah SWT.
Yang paling penting, kegiatan ini juga menunjukkan olahraga bukan milik atlet saja, tapi milik semua orang yang masih punya otot dan niat. Seperti kata orang bijak, “Lebih baik keringat di lapangan, daripada kering dompet di apotek”
Kalau acara senam saja bisa seramai ini, bayangkan nanti saat Pornas KORPRI 2025 digelar, Jakabaring akan jadi panggung nasional yang bukan cuma menunjukkan prestasi, tapi juga memperlihatkan bahwa Sumsel siap. Siap lahir-batin, siap jasmani-rohani, dan siap berjoget bersama demi bangsa.
Oleh sebab itu, jangan remehkan senam pagi, di sanalah terlihat semangat gotong royong dalam bentuk squat dan lompatan ringan. Karena bangsa yang besar dimulai dari ASN yang bugar.
Dan untuk ASN yang merasa belum siap ikut senam, ingatlah satu perumpamaan dari nenek moyang kita
“Orang malas senam, besoknya jadi langganan tukang urut dan daun serai”
Kalau kamu pembaca merasa belum pernah senam selama sebulan ini, silakan berdiri sekarang juga, buka YouTube, dan cari video “senam pemanasan”. Biar gak cuma kepala yang mikir, tapi kaki juga ikut berdiskusi.
#SalamOlahraga #SumselSehat #ASNStrong #JanganLupaPocoPoco