LIBURAN sekolah sudah kayak kacang goreng di pinggir jalan, laris manis tanpa sempat ngelirik harga bensin. Di tengah hebohnya emak-emak cari diskonan tiket dan anak-anak lompat-lompat kegirangan.
Bali Safari & Marine Park berubah jadi panggung utama liburan keluarga. Saking ramenya, bahkan buaya pun sempat salah sangka kirain ada reuni keluarga besar dari kampung.
Baru-baru kemarin, suasana Bali Safari lebih mirip konser band Korea penuh sesak tapi tetap sopan. Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, blusukan naik Safari Journey, bukan buat nyari harimau selfie, tapi buat memastikan tiga hal yang katanya krusial keamanan, kenyamanan, dan kesenangan. Alias jangan sampe anak kecil ketemu singa terus malah ngajak main bola.
“Saya pastikan semua siap, dari papan arah sampai manajemen krisis. Jadi, jangan khawatir, singa di sini nggak akan minta selfie,” ujar Wamenpar dengan gaya tenang tapi tetap waspada, karena katanya sempat dilirik curiga oleh seekor zebra.
Kalau dipikir-pikir, libur sekolah itu ibarat kolam lele waktu habis hujan. Tiba-tiba penuh, rame, dan semua pengen makan. Begitu juga dengan jumlah pengunjung Bali Safari yang melonjak tajam. Angkanya? Bikin Direktur Statistik bisa senyum-senyum sambil ngopi. Tahun 2022: 73.529 bule dan lokal.
Tahun 2023 naik dua kali lipat, dan 2024 makin gila 262.932 wisatawan mancanegara. Lokal sempat naik turun kayak sinyal Wi-Fi, tapi puncaknya tetap di 2023 dengan 245 ribuan.
Nah, ini dia kabar gembira dari Kemenpar, demi mendongkrak mobilitas wisatawan lokal, pemerintah gelontorin diskon kereta api 30 persen untuk 2,8 juta penumpang, potongan pesawat kelas ekonomi 6 persen, dan angkutan laut 50 persen. Jalan tol pun nggak mau kalah, diskon 20 persen, biar bapak-bapak bisa bilang ke anaknya, “Lihat, Nak… Bapak liburan hemat tapi tetap mantap!”
Bali Safari sendiri udah naik level, selain binatangnya makin betah tampil gaya, pengelolaan tempat juga makin kece. Kendaraan pribadi dilarang masuk area Safari, biar nggak ada yang tiba-tiba parkir di tengah jalur jerapah. Semua sudah dipikirkan matang, kayak masak rendang pakai resep nenek.
Sementara itu, kampanye #DiIndonesiaAja terus digalakkan. Karena kata Wamenpar, “Ngapain jauh-jauh ke luar negeri kalau liat komodo aja bisa sambil makan bakso?”. Bener juga, di sini bisa ketemu gajah, naik kereta, dan pulangnya beli kaos “I Love Bali Safari”semua dalam satu hari.
Liburan sekolah ini jangan cuma jadi ajang mager di rumah sambil main HP. Ajak keluarga liat hewan, bukan cuma yang di status WhatsApp. Bali Safari udah siap sambut kalian dengan wajah gembira,bahkan flamingo pun katanya udah belajar senyum.
Ingat, liburan itu kayak sambel terasi nggak lengkap hidup tanpa sensasinya. Jadi ayo manfaatkan diskon, angkut anak, suami, mertua, dan jangan lupa tisu basah. Karena siapa tahu, di Safari nanti, yang nangis duluan justru bapaknya.
Kalau dalam dunia Safari, singa adalah raja hutan, maka di dunia liburan, emak-emak dengan tas penuh bekal itu ratu segalanya. Selamat berlibur, kawan. Jangan lupa “Bersenang-senanglah, karena nanti juga Senin datang lagi.”[***]