ADA pepatah “Anak panah masa depan ditempa dari busur masa kini.” maka Sabtu 19 Juli 2025 lalu, Kabupaten Muba udah resmi jadi toko besi dan bengkel tempa generasi tangguh! Ya, lewat hajatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional alias O2SN tingkat SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muba nggak cuma bikin lomba, tapi bikin semangat juang anak-anak SD naik kayak harga cabai pas musim hujan.
Bayangin aja, di usia segitu masih suka bingung bedain antara “lemparan bebas” sama “lemparan sandal kakak”anak-anak ini udah nyali banget buat tampil di dua cabang olahraga Karate dan Pencak Silat. Lokasinya dibagi, biar gak rebutan tempat yang tendangannya cepat dan tajam main di Pendopoan Dispopar, yang jurusnya meliuk bak daun kelor tertiup kipas angin main di Aula SMA Negeri 2 Sekayu.
Jumlah pesertanya? ada 28 bocah tangguh, dibagi adil 14 buat Karate, 14 buat Silat, bukan asal comot dari grup WhatsApp wali murid, tapi anak-anak pilihan dari seluruh kecamatan di Muba. Mereka datang bukan cuma bawa semangat, tapi juga bawa cita-cita yang bisa bikin semesta ikut sport jantung!
“Kami ingin membentuk siswa yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki semangat juang, sportivitas, dan kedisiplinan,” kata Bu Evi, sang panitia O2SN, sambil menata berkas peserta yang bentuknya lebih tebal dari kamus KBBI edisi lengkap.
Kalau kamu pikir anak SD cuma bisa ngelawan ayam pakai ranting, coba liat Zeevanny dari SDN 8 Sekayu atau Khairana dari SDN 2 Kayuara. Karate? Aman! Tendangan mereka bisa bikin cicak di dinding pindah rumah. Di sisi cowok, ada M. Dinan Alvaro dan Fathir Olfiandra Rozaq yang katanya, jurusnya udah kayak kombinasi Naruto ketemu Bruce Lee.
Pemenang dari event ini bakal dikirim ke O2SN tingkat Provinsi di Palembang. Nah, ini bukan sekadar study tour, ini panggung pembuktian. Siapa tahu nanti dari Muba lahir juara nasional, masuk TV, ditanya host,
“Mulainya dari mana, dek?” Dan dia jawab, “Dari aula Sekayu, Kak”.
Satu hal yang bikin ngikik tapi ngena anak-anak ini tuh serius banget, lebih serius dari orang dewasa yang disuruh diet. Di balik seragam putih-merah, mereka punya semangat baja, lebih kuat dari sinyal Wi-Fi pas mati lampu. Inilah generasi yang bukan cuma berprestasi, tapi juga berkarakter bisa menyapa, bisa hormat, dan gak bakal asal tendang sendal teman!
Motto acara ini sebenarnya simpel tapi nyentil “Berlari dengan semangat, bertanding dengan hati, menang dengan karakter!”
Kalau ada yang bilang olahraga bikin cape, jawab aja “Lebih baik keringat waktu muda, daripada ngos-ngosan waktu tua pas naik tangga rumah sendiri”.
O2SN SD Muba 2025 ini bukan cuma soal menang dan kalah, Ini soal menanam benih disiplin di ladang usia dini. Soal bikin anak-anak ngerti makna sportivitas lebih awal, sebelum mereka ngerti rumitnya PDKT zaman modern. Muba udah ambil langkah cerdas, karena dari sinilah lahir pejuang masa depan yang tangguh di lapangan, santun di rumah, dan siap bikin bangga daerahnya.
Jadi, kalau hari ini kamu lihat anak SD tendangannya lincah dan sikapnya santun, jangan salah, itu bukan anak biasa. Bisa jadi, dia adalah juara masa depan… yang dulunya beraksi di O2SN Sekayu, sambil nunggu giliran sambil ngemil biskuit di tas.
Karena kata pepatah Muba hari ini “lebih baik kalah dengan hormat, daripada menang dengan nyikut temen pas juri nggak liat”.[***]