MUBA Terkini

Makan Bergizi Gratis ala Muba

ist

Sumselterkini.co.id, – Kalau kata pepatah, “Sehat itu mahal, tapi makan bergizi harus murah, bahkan gratis!”. Nah, begitulah kira-kira yang tengah diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan wacana pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum lama ini.

Bayangkan saja, kalau dulu makan bergizi itu ibarat naik ojek online, harus antre lama dan dompet kudu tebal, sekarang Pemkab Muba mau bikin ‘restoran cepat saji gizi’ yang siap saji dan siap sambut bencana.

SPPG ini bukan cuma mau jadi dapur buat ngisi perut, tapi juga bisa jadi dapur darurat ketika musibah datang. Mirip seperti “Swiss Army knife” dapur, serbaguna dan lengkap.

Tapi, jangan sampai rencana ini cuma jadi cerita manis di atas kertas, lho, karena kalau cuma jadi janji manis, itu sama saja seperti sayur tanpa garam gak nendang, gak ada rasa!.

Sekda Muba, Pak Apriyadi, sudah ngasih peringatan supaya jangan sampai pembangunan ini seperti rencana “jalan tol di sawah” yang gak pernah kejadian.

Ini juga jadi semacam pepatah modern “Jangan sampai kita cuma sibuk bikin mimpi, tapi lupa bikin realita.”

Kalau ngomong soal MBG dan SPPG, kita bisa intip kota Surabaya yang sudah lebih dulu bergerak dalam hal pemberdayaan gizi masyarakat lewat dapur umum dan program pangan sehat.

Mereka gak cuma bagi-bagi makanan, tapi juga ngajari warga cara memasak makanan sehat yang murah meriah. Kalau Muba mau belajar, bisa kok. Surabaya sudah buktiin kalau program gizi yang dijalankan dengan serius bisa bikin penduduknya tambah sehat dan sejahtera.

Luar negeri juga punya cerita menarik, Jepang, misalnya, ada program dapur umum di sekolah-sekolah yang sekaligus jadi tempat edukasi gizi dan kesehatan.

Anak-anak gak cuma makan, tapi juga belajar bagaimana gizi penting buat tumbuh kembang. Jadi, jangan cuma bangun SPPG yang kayak gedung hantu, kosong tak berisi, tapi harus diisi dengan edukasi dan partisipasi masyarakat.

Sementara di Muba, rencana SPPG ini katanya bakal terkoneksi internet. Wah, kalau sudah terkoneksi internet, jangan sampai koneksinya kayak sinyal di gunung, kadang ada kadang hilang.

Bayangkan kalau dapur gizi darurat malah kehilangan sinyal pas lagi genting, wah bisa-bisa nanti yang kenyang cuma wifi-nya aja.

Kadang program pemerintah itu seperti “janjian kopi” manis di awal, tapi kadang pahit di akhirnya, harus diingat, bukan cuma tempat dan lahan yang harus siap, tapi juga komitmen dan konsistensi. Kalau cuma bangun gedung, tapi tanpa pengelolaan baik, sama aja seperti beli motor tapi gak pernah dipakai, cuma numpuk debu di garasi.

Buat para pejabat, boleh nih ambil wejangan dari Bung Hatta “Kemiskinan bukan takdir, tapi kegagalan kita bersama,”. Kalau Muba serius bangun SPPG, maka itu artinya serius juga mengangkat kualitas hidup rakyat. Jangan sampai program yang bertujuan menyehatkan malah bikin masyarakat tambah sakit hati karena janji yang tak ditepati.

Muba harus cepat bergerak dari rencana ke aksi nyata, MBG dan SPPG harus jadi warung makan bergizi yang selalu buka, bukan sekadar menu harapan di atas meja rapat. Ingat, masyarakat bukan cuma butuh janji manis, tapi butuh piring penuh makanan bergizi dan pelayanan yang nyata. Kalau tidak, nanti yang kenyang cuma pejabatnya doang.

Kalau kamu setuju, ayo kita sambut program MBG dan SPPG ini dengan semangat dan kritis, karena kata Nelson Mandela,
“Sehat adalah awal dari kebebasan.” Jangan sampai kita terjebak di kebebasan lapar gara-gara program yang cuma omong doang.[***]

Terpopuler

To Top