Sumselterkini.co.id, – Di zaman sekarang, banyak yang bilang cinta itu bisa palsu. Tapi ternyata bukan cuma cinta, akun Facebook pun bisa palsu. Lebih bahaya lagi kalau yang dipalsukan adalah Bupati. Ibaratnya kita mau ngelamar kerja ke kantor bupati, eh ternyata yang nerima CV malah tukang fotocopy yang nyamar jadi kepala dinas. Bahaya, kan?
Nah, itulah yang baru saja terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin. Warga Sekayu dan sekitarnya mendadak geger gegara muncul akun Facebook yang mengaku-ngaku sebagai Bupati H. M. Toha. Bukan cuma ngaku-ngaku, akun palsu itu juga membagikan informasi soal Program Keluarga Sejahtera (PKM) yang katanya bisa dicairkan pakai M-Banking. Lah, ini bantuan sosial atau cashback e-wallet?.
Bayangkan, Bupati Muba yang selama ini dikenal kalem, santun, dan suka blusukan tiba-tiba muncul di Facebook dan menawarkan bantuan cuma-cuma. Bahasa statusnya manis, fotonya pun rapi jali, lengkap dengan kopiah miring lima derajat ala pejabat mingguan. Tapi jangan tertipu, Bung! Itu bukan Bupati, itu Bapaknya Hoaks!
Herryandi Sinulingga, Kepala Dinas Kominfo Muba, sampai ikut angkat suara. Beliau bilang, “Kami sangat menyayangkan tindakan tidak bertanggung jawab ini.” Kalimat itu kedengarannya kalem, tapi di baliknya kami yakin Pak Sinulingga sudah mencubit meja kerja sambil bilang, “Siapo lagi yang iseng nian nih!”.
Informasi hoaks itu memang seperti mie instan gampang dikunyah, cepat viral, tapi efek sampingnya bisa bikin masyarakat mules secara emosional. Bayangkan, ada warga yang sudah terlanjur berharap dapet bantuan. Padahal bantuannya palsu. Akhirnya malah jadi bahan cemooh tetangga, “Katonyo dapat bantuan, lah cak mano jugo kagak ado SMS masuk?”.
Plh Kepala Dinas Sosial Muba, Yuliarto, bahkan sudah meluruskan kabar itu. Katanya, proses penyaluran PKM masih menunggu APBD Perubahan. Lah iya, APBD aja belum berubah, masak bantuan bisa muncul duluan? Ini bantuan atau jin lampu?
Biar lebih jelas, akun media sosial resmi milik Bupati cuma ada dua Instagram dan TikTok dengan handle @h.m_toha. Kalau ada yang ngajak ngobrol di Facebook, minta data diri, apalagi minta pulsa atau transfer dana ke rekening atas nama “Pak Camat Toha_Official_99”, bisa dipastikan itu ulah oknum iseng yang mungkin kehabisan ide konten.
Ingat, yang resmi itu biasanya sepi tapi terpercaya. Kayak buku panduan blender—jarang dibaca, tapi sangat penting. Sementara akun palsu itu ramai, heboh, tapi ujung-ujungnya nyasar ke penipuan.
Mari kita belajar dari kejadian ini, jangan gampang percaya dengan apa yang lewat di beranda. Facebook itu luas, isinya campur-campur. Ada yang benar, ada yang cuma numpang sensasi, ada juga yang ngaku bupati padahal kerjanya cuma main Mobile Legends sambil ngopi di warung depan gang.
Saring sebelum sharing. Kalau ada info bantuan yang terlalu manis untuk jadi kenyataan, ya mungkin emang bukan kenyataan. Laporkan akun mencurigakan, jangan malah dikomenin, “Alhamdulillah, terima kasih Bupati, semoga sehat selalu.”
Bupati Toha kita bukan pesulap, tapi beliau juga nggak tega lihat rakyatnya ditipu akun bajakan. Maka dari itu, mari kita jaga ruang digital ini dengan bijak. Jangan sampai kita malah nyumbang penyebaran hoaks… pakai kuota kita sendiri!.[****]