RSUD Sekayu resmi naik kelas jadi rumah sakit masa depan! Dokter pegang tablet, perawat cek data pakai aplikasi, dan mesin-mesin di sana seperti punya nyawa sendiri, bekerja cepat kayak lagi lomba. Hasilnya? Health Innovation Awards INAHEF 2025 mampir ke lemari penghargaan RSUD Sekayu, untuk kategori Rumah Sakit Terdepan SMART Hospital.
Ini bukan sekadar penghargaan buat pajangan, tapi bukti kalau kerja keras tim dari dokter sampai teknisi bisa bikin pelayanan kesehatan lebih cepat, aman, dan… nyaris tanpa drama antre panjang. Kalau ini rumah sakit bisa ngomong, pasti bilang, “Akhirnya kita juga bisa ‘upgrade’ hidup!”.
Kalau pasien cuma lihat dokter dan perawat, jangan salah. Di balik layar ada tim IT dan teknisi yang tiap hari bergelut sama kabel, server, dan printer bandel.
Mereka ini yang bikin RSUD Sekayu bisa jadi SMART Hospital. Kalau mereka bisa ngobrol sama printer, bayangin aja gimana pasien senangnya dilayani cepat dan aman!.
Direktur RSUD Sekayu, drg. Dina Krisnawati, bilang penghargaan ini bukan buat selfie doang, tapi bukti kerja keras. Dokter sekarang nggak cuma pegang stetoskop, tapi juga tablet. Semua catatan medis digital, jadwal pasien rapi, dan proses pelayanan lebih cepat. Bayangkan pasien datang, dicek dokter, keluar diagnosa, semua dalam tempo kayak pesan ojek online!
Bupati Musi Banyuasin, H.M. Toha Tohet, ikut angkat topi. Menurut beliau, RSUD Sekayu bukan cuma kebanggaan kabupaten, tapi juga jadi contoh rumah sakit adaptif teknologi dan inovasi di Indonesia. Jadi, bukan cuma pasien yang senang, pemerintah juga ikut senyum lebar.
RSUD Sekayu kini resmi jadi rumah sakit canggih, lucu, tapi tetap manusiawi. Pasien senyum, dokter senang, laptop pun ikut bangga. Inovasi, kerja keras, dan sedikit dagelan bisa bikin pelayanan kesehatan naik level.
Rumah sakit masa kini nggak cuma soal alat canggih, tapi juga soal tim kompak yang bikin semuanya berjalan lancar dan penuh tawa.[***]