Kesehatan

Balita Superhero di Seluma: Lawan Cacing dengan Imunisasi

kemkes

BALITA Superhero, 1 tahun 8 bulan, sedang asyik merangkak dan menyusun lego ketika musuh paling licin muncul cacing yang keluar dari hidungnya. Di Seluma, Bengkulu, anak kecil itu tiba-tiba harus menghadapi lawan yang membuat semua orang panik. Tapi daripada fokus pada seramnya, mari kita lihat sisi heroiknya.

KNS sebenarnya punya “superpower” yang unik, program imunisasi dan obat cacing dari Posyandu. Sayangnya, kekuatan itu baru setengah terpakai, karena obat cacing kadang tak diminum atau lupa diminum. Jadi musuhnya cacing nakal bisa bikin balita ini terluka dulu sebelum superhero-nya benar-benar bangkit.

Kondisi rumah KNS sendiri bisa kita bayangkan, seperti markas rahasia musuh. Lantai tanah, lembab, tanpa jendela, dan sumber air bersih dekat septic tank. Kalau rumah itu diibaratkan komik superhero, ini semacam lair cacing super jahat. Balita kita, dengan tubuh kecil tapi semangat besar, harus bertarung di medan yang nggak adil.

Gejala yang muncul bikin seru sekaligus mengerikan, demam, sesak napas, hingga cacing keluar dari hidung dan feses. Dokter pun menempelkan label superhero medis yakni bronkopneumonia (sindrom Loeffler), ascariasis, gizi buruk, dan anemia defisiensi besi. Bisa dibilang, musuhnya multi-level boss!

Tapi setiap superhero pasti punya tim, di sini, timnya bukan Avengers atau Justice League, tapi Kemenkes, Kemenko PMK, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan Baznas. Mereka datang dengan strategi “super power-up”, POPM cacingan digencarkan dengan mekanisme minum obat langsung di depan petugas, penyuluhan berkala, kunjungan rumah, dan program bedah rumah untuk memperbaiki markas superhero kita.

Kalau dibayangkan lucu, Balita Superhero ini kayak sedang main game RPG, level awal, yakni cacing jahat bikin chaos, sementara Power-up, obat cacing, gizi seimbang, rumah bersih.

Sedangkan Boss fight musuh cacing akhirnya kalah kalau semua strategi dijalankan, dan yang penting, pemain utama adalah si balita, tapi timnya (orang tua, petugas kesehatan, pemerintah) membuat strategi jalan mulus.

Oleh karena itu, cerita ini mengajarkan beberapa hal penting (dan kocak tapi serius), yakni minum obat itu bagian dari power-up, kalau nggak diminum, power-up nggak jalan, musuh cacing tetap menang, seandainya seperti ngeklik tombol tapi tidak muncul efek, frustasi kan?.

Gizi seimbang sama dengan armor superhero, anak sehat, kuat, lebih kebal serangan cacing. Lingkungan bersih sama dengan arena aman, rumah lembab, lantai tanah sama dengan medan perang yang berat. Tim kerja sama dengan kunci kemenangan, artinya Kemenkes, Baznas, pemerintah daerah bukan cuma obat, tapi solusi menyeluruh.

Jadi, Kasus Seluma bukan sekadar cacingan, tapi kombinasi gizi buruk ditambah lingkungan kumuh dan  kepatuhan obat rendah. Anak dengan gizi baik punya pertahanan alami lebih kuat. Obat cacing tanpa kepatuhan sama dengan kekuatan separuh. Lingkungan kotor sama dengan level boss tambahan sehingga jadi kemenangan superhero bukan otomatis, tapi harus strategi matang.

Anak-anak itu kecil tapi bisa jadi pahlawan, jika didukung lingkungan dan edukasi yang tepat. Seperti pepatah mengatakan, “Sedia payung sebelum hujan”. Jangan tunggu cacing keluar baru panik, cegah sejak awal dengan gizi, obat, dan lingkungan bersih.

Balita Superhero KNS mengajarkan kita program kesehatan anak, imunisasi, dan obat cacing bukan sekadar rutinitas, tapi senjata super untuk menang melawan penyakit.

Dengan demikian, kepatuhan, gizi baik, rumah bersih, dan dukungan tim lintas sektor, semua anak bisa jadi superhero versi mereka sendiri. Jadi, mari kita dukung mereka, jangan cuma bertepuk tangan dari jauh, karena setiap cacing nakal bisa dikalahkan kalau strategi dijalankan.

Ingat!, kadang balita kecil bisa mengajarkan kita pelajaran besar, yakni kekuatan sejati datang dari kombinasi heroik antara diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.[***]

Terpopuler

To Top