Kebijakan

“Cap Jempol Sudah Jalan, Kini Saatnya Sekayu Berdiri Sendiri”

ist

SEKAYU, kampung yang dulu identik dengan sawah, sungai, dan sambal tempoyak, kini pelan-pelan masuk peta layanan Internasional, bukan karena ada landasan pesawat atau tower visa di tengah kebun karet, tapi karena satu benda sakral bernama paspor.

Buat warga Muba, urusan paspor bukan barang baru, malah sejak akhir 2023, masyarakat sudah bisa cetak paspor langsung di Sekayu. Iya, betul, bukan kabar burung, bukan hoaks grup WA, tapi nyata lewat Unit Kerja Kantor (UKK) Imigrasi Kelas I TPI Palembang yang “ngekos” di tanah Muba.

Jadi jangan salah kaprah, ini bukan soal “baru mau mulai”, tapi mau diseriusin, kayak hubungan yang udah pacaran dua tahun tapi belum ketemu orang tua.

Nah, audiensi tanggal 23 Juli 2025 kemarin itu ibarat “lamaran resmi” antara Pemkab Muba dengan Kemenko Polhukam dan Ditjen Imigrasi. Seriusan, mereka duduk bareng, bahas kelanjutan, dan siap naikin status dari UKK yang masih nebeng ke Kantor Imigrasi Kelas III Sekayu yang berdiri sendiri.

Kenapa ini penting?, karena UKK itu ibarat kontrakan, fungsinya jalan, tapi masih ada batasan. Kalau sudah naik jadi kantor sendiri, ibarat punya rumah, bisa atur sendiri layanan, fasilitas, dan program tanpa tergantung penuh ke Palembang.

Flashback dikit,bro!, biar makin jelas, nih catatan pentingnya Oktober 2022 – PKS (Perjanjian Kerja Sama) diteken antara Ditjen Imigrasi dan Pemkab Muba, target waktu itu layanan aktif 2023. September 2023 – Soft launching UKK Imigrasi Sekayu. Warga udah bisa urus paspor, foto, sidik jari, perpanjangan. Desember 2023
– Grand opening. Kantor beneran operasional, bertempat di bekas rumah dinas Camat Sekayu. Gak mewah, tapi nyaman, yang penting gak antre sambil kepanasan lagi.

Juli 2025, – sekarang masuk babak baru, pemerintah pusat dan daerah duduk bareng, bahas penguatan kelembagaan dan rencana naik kelas. Status mau diubah, fasilitas dihibahkan, dan pelayanan diperluas.

Tuan rumah

Audiensi kemarin itu bukan buat foto-foto doang, isinya serius, Pemkab Muba siap hibahkan aset daerah ke Kemenkumham. Artinya, tempat layanan yang sekarang masih nebeng bakal jadi aset nasional dan bisa digunakan penuh untuk pelayanan keimigrasian jangka panjang.

Asisten Deputi Kemenko Polhukam, Herdaus SH MH, juga bilang kalau ini bagian dari strategi nasional. Bukan cuma buat Muba, tapi buat mendorong daerah lain ikut berkembang. Kalau Sekayu bisa, daerah lain pasti bisa juga.

Coba bayangin bro, dulu warga Muba yang mau umrah mesti ke Palembang. Perjalanan 3 jam, habis bensin, kena macet, belum lagi kalau salah antre, sekarang? jalan kaki juga bisa, asal kuat.

Tapi yang diupayakan sekarang bukan sekadar dekat, tapi berkelas, kalau UKK ini resmi naik kasta, maka Sekayu bisa  cetak paspor lebih cepat, tangani WNA yang tinggal di Muba, berikan pengawasan tenaga kerja asing,  jadi rujukan daerah lain.

Kayak pepatah lama “Kalau sudah sempat tanam, jangan lupa disiram”

Layanan paspor di Sekayu sudah ditanam sejak 2022, sudah tumbuh sejak 2023, sekarang tinggal disiram dan dipupuk, supaya jadi pohon pelayanan yang rindang dan bisa neduhin masyarakat.

Pemkab Muba sudah kasih lampu hijau, tinggal jalan terus sampai UKK jadi kantor resmi, supaya nanti warga Muba bisa bilang ke anaknya “Nak, dulu bapak ngurus paspor harus ke Palembang, sekarang? Cukup sarapan lontong, langsung beres di Sekayu”.

Paspor dulu dicetak jauh,Sekarang cukup datang ke kota sendiri.
Kalau bisa naik kelas kenapa enggak, bro?
Sekayu siap jadi tuan rumah pelayanan mandiri.[***]

Terpopuler

To Top