WABAH COVID-19 memang membawa dampak yang besar terutama pada perekonomian masyarakat, bukan saja di Kabupaten OKI, bahkan seluruh masyarakat global.
Pemerintah pun dituntut kerja keras guna menanggulangi masalah tersebut, pasalnya akibat dari COVID-19 tersebut banyak masyarakat miskin baru [misbar] yang timbul hampir di seluruh daerah.
Oleh sebab itu, Bupati OKI Iskandar pun terus mengeluarkan kebijakan guna menyelesaikan masalah tersebut.
“Salah satu solusinya dana desa 2020 dari pos pembangunan fisik harus dialihkan anggarannya sehingga kepala desa dapat melindungi warga,”paparnya, kemarin.
Iskandar mengatakan sebanyak 25 persen hingga 35 persen dana desa tersebut harus dialihkan untuk Bantuan Langsung Tunai atau BLT.
BLT dana desa diberikan kepada penerima sebesar Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Sehingga total yang akan diberikan selama tiga bulan tersebut ialah Rp1,8 juta.
Iskandar menjelaskan BLT dana desa diberikan kepada warga miskin atau ekonomi lemah di desa yang belum mendapatkan program bantuan pemerintah. Misalnya Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non tunai dan kartu prakerja.
Oleh karena itu, bupati meminta masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi dari dampak pandemi Covid-19.
Pemerintah desa harus mempercepat proses pengajuan APBDes dan proposal pencairannya. “Penanggulangan Covid-19 yang dilakukan oleh desa bisa lebih cepat. Masyarakat bisa segera mendapat bantuan,”tutupnya.[***]
Laporan : Indra