AKU lakban. Ya, lakban biasa yang sering kamu pakai buat nempel-nempel segala macem, dari kardus, kabel, sampai hati yang lagi remuk. Tapi jangan remehkan aku, aku ini lakban yang bisa bicara! Enggak cuma diam nempel aja, aku punya cerita seru yang bakal bikin kamu ketawa ngakak sambil mikir.
Jadi, mulai dari awal, aku lahir di pabrik lakban paling kece di kota. Waktu kecil aku cuma sebuah gulungan plastik polos, tapi aku punya mimpi besar, jadi lakban paling hebat dan bisa ngomong. Kata orang bijak, “Jangan lihat kulitnya, tapi lihatlah isi hatinya”. Nah, aku si lakban ini buktinya, kulit biasa aja, tapi isi otakku keren!
Sehari-hari aku dipakai buat segala hal, kadang aku dipakai nempel surat cinta yang sobek, kadang buat nahan remot TV yang lemot, dan kadang dipakai anak-anak iseng buat bikin helm dari kardus. Aku ini ibarat juru penyelamat tanpa cape. Kalau ada masalah, aku datang, nempel, dan beres! Jadi aku ini kayak tukang reparasi hidup kamu simple tapi penting banget.
Nah, ceritanya, suatu hari aku lagi ditempelin di kotak hadiah ulang tahun. Tiba-tiba aku mendengar pembicaraan, “Wah, lakban ini kuat banget ya, kayak cinta orang tua yang gak pernah lepas walau udah tua.” Aku senyum (kalau lakban bisa senyum) karena tahu aku bukan sembarang lakban, aku adalah lakban cinta sejati!.
Tapi hidup aku gak selalu mulus, lho. Pernah suatu waktu aku ditaruh di tempat yang panas banget sampai aku meleleh sedikit. Aku kayak orang yang kepanasan gara-gara masalah hidup yang numpuk. Pepatah bilang, “Air tenang menghanyutkan,” tapi aku ini kayak air panas yang bikin segala sesuatu jadi lengket dan susah lepas. Kadang memang harus diuji dulu biar makin kuat dan berguna.
Aku belajar banyak dari pengalaman. Jadi lakban yang bisa bicara itu nggak gampang, karena aku harus selalu sabar nempel di situasi sulit, menahan beban yang berat, dan tetap setia walaupun sering diremehkan. Aku ibarat pahlawan tanpa tanda jasa yang sering diabaikan, tapi tanpa aku, dunia bisa jadi berantakan.
Aku si lakban bicara, jangan pernah anggap remeh hal kecil di hidupmu, seperti aku yang kecil dan simpel, tapi punya peran besar dalam menjaga segala sesuatu tetap rapi dan utuh. Ingat pepatah, “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.” Kadang kekuatan terbesar datang dari hal yang paling sederhana.
Aku si lakban ini mengajarkan kamu untuk tetap setia, kuat, dan selalu siap membantu, jangan mudah putus asa walaupun sering diremehkan, karena setiap peran kecil punya makna besar. Jadi, kalau kamu lagi ngalamin masalah, ingat aku lakban kecil yang bisa bicara, tapi punya hati besar.
Jadi, lain kali kalau kamu lihat aku, jangan cuma mikir aku cuma plastik lengket biasa. Aku adalah simbol kesetiaan dan kekuatan dalam kesederhanaan. Aku si lakban bicara, siap menemanimu nempel terus di setiap perjalanan hidupmu. Yuk, jangan lupa, selalu hargai hal-hal kecil, karena di sanalah keajaiban terbesar sering tersembunyi!.[***]
