Inspirasi

TAWA TAPI TAHU :”Kabel Colokan, Kisah Cinta Segitiga di Bawah Meja”

ist

DI BAWAH meja ruang tamu rumah saya, ada sebuah drama kehidupan yang tak pernah diliput TV nasional kisah cinta segitiga antara kabel charger HP, kabel TV, dan colokan listrik.

Colokan listrik ini ibarat juragan kontrakan, wajahnya datar tapi sakti. Semua kabel numpang hidup di situ. Ada dua lubang yang tersedia, tapi penghuninya sering lebih dari itu. Kabel charger HP yang panjangnya cuma satu meter selalu nempel di colokan, seolah takut jauh-jauh dari sumber kehidupan. Sementara kabel TV, yang badannya agak gemuk, sering nyolok-nyolok seenaknya, kadang nyeret kabel lain supaya posisinya pas.

Konflik terjadi kemarin sore. Kabel setrika tiba-tiba datang, bawa ujung colokannya yang seperti senjata pamungkas. Dia teriak, “Minggir! Gue mau dipakai bentar doang.”

Kabel charger HP panik, “Eh, tunggu! Aku lagi ngecas HP bos. Kalau aku dicabut sekarang, nanti dia marah-marah lagi.”

Kabel TV cuma nyengir sinis. Dia merasa punya hak istimewa karena katanya,”Tanpa gue, bos nggak bisa nonton sinetron kesayangannya. Jadi jangan macem-macem.”

Tapi colokan listrik tetap diam, seperti hakim di sidang perceraian. Akhirnya saya yang turun tangan. Dengan jurus andalan “cabut-tancep” saya cabut kabel TV dulu, colokin kabel setrika, lalu janji sama TV, “Sabar ya, cuma 15 menit, abis itu kamu tayang lagi.”

Namun kenyataan pahitnya, 15 menit itu berubah jadi 45 menit karena setrika yang dipakai mama ternyata diiringi sesi gosip panjang sama tetangga. Kabel TV jadi bete, kabel charger ngambek, dan saya malah jadi korban karena HP cuma terisi 8% padahal mau dipakai keluar rumah.

Pelajaran hari ini hidup berdampingan di bawah meja tidaklah mudah. Kabel-kabel ini punya ego masing-masing, tapi semuanya tetap butuh colokan yang sama. Mungkin kalau mereka bisa ngobrol baik-baik, tidak akan ada drama rebutan listrik. Tapi ya namanya juga benda rumah, diam-diam mereka ternyata penuh intrik.[***]

Terpopuler

To Top