Infrastruktur & Transportasi

Demi Keselamatan, Gubernur Usulkan Bangun Flyover Pintu Perlintasan Jalur KA

GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru mendukung rencana pembangunan double track dan flyover ataupun underpass beberapa titik jalan sebidang yang  berlintasan  dengan jalur rel kereta api.

Gubernur menilai, pembangunan flyover tersebut tentu akan berdampak baik sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu.

“Untuk pembangunan double track tentu tidak ada masalah, silahkan saja dibangun karena intensitas angkutan perkeretaapian terus meningkat. Termasuk juga untuk pembangunan flyover di perlintasan kereta api memang  sangat dibutuhkan,” ujarnya ketika menerima anjangsana Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbagsel di ruang tamu Gubernur, Kemaren.

Dia menyebut ada beberapa lokasi di  daerah  yang mendesak dibuatkan flyover  salah satunya  di Kabupaten Muara Enim mengingat, lalu lintas perkerataapian daerah tersebut   melintasi pusat kota.

“Dengan flyover ini, aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar. Apalagi jalur kereta di Muara Enim ini beberapa diantaranya terdapat tak jauh dari gedung sekolah dan perkantoran,”  ungkap Herman Deru.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Herman Deru juga meminta Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbagsel dapat  membuat terobosan demi perkembangan perkeretaapian di Sumsel. Termasuk   melakukan sosialisasi  secara masif  meminimalisir terjadinya persoalan antara perkeretaapian dan masyarakat  terutama yang terkait dengan  aset.

“Saya sarankan balai teknik ini melakukan terobosan untuk peningkatanan sistem perkeretapian di Sumsel. Kemudian juga sosialisasi tidak boleh berhenti serta rutin melakukan inventarisasi aset yang ada agar pemasalahan tidak terjadi,” tuturnya.

Menurutnya, selain untuk meminimalisir persoalan dengan masyarakat, inventarisasi aset tersebut juga akan menghindari terjadinya kecelakaan.

“Mobilitas kereta api di Sumsel ini cukup tinggi, baik kereta penumpang maupun kereta angkutan barang. Ini kerap menimbulkan kecelakaan karena ketidaktahuan masyarakat terkait batasan dengan jalur kereta. Sebab itu, sosialisasi serta inventarisasi aset ini harus dilakukan agar masyarakat paham dan tidak melanggar Undang-undang perkeretaapian ini,” paparnya.

Sementara itu Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbagsel,  Ikhsandy Wanto Hatta mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus melakukan pengembangan perkeretaapian di Sumsel.

“Saat ini ada lima kegiatan rencana pengembangan yang menjadi fokus kita. Termasuk rencana pengembangan jalur kereta trans Sumatera,” katanya.

Terkait pengaturan soal aset, pihaknya juga terus melakukan soasialisasi guna memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Karena hal itu merupakan fungsi kami. Termasuk juga pemantauan kereta api angkutan barang seperti batubara. Untuk angkutan  batubara di Sumbagsel ini ada tiga segmen yakni Lahat, Kertapati dan Lampung,” paparnya.

Diakuinya, angkutan batubara menggunakan moda kereta api saat ini sangat meningkat pesat. Menurutnya, hal itu karena peran Gubernur Herman Deru yang membuat kebijakan jalur khusus angkutan batubara dengan kereta api.

“Tahun 2020, angkutan batubara sebesar 50juta ton. Ini juga berkat kebijakan pak Gubernur. Dalam pelaksanaannya tidak ada masalah. Hanya saja, butuh pengembangan di pintu perlintasan yang sudah tidak layak. Nah ini butuh kerjasama lintas sektor agar lalu lintas kereta apai ini berjalan baik,” pungkasnya.(***)

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com