SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Provinsi Sumatera Selatan meminta kepada kepada Pertagas mengutamakan pembangunan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) sebagai penunjang Asian Games.
Sekretaris Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) Nasrun Umar memimpin langsung rapat pembahasan permohonan dukungan dari PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumbagsel dalam pekerjaan pembangunan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) sebagai penunjang Asian Games yang berkaitan dengan Peletakan Pipa Pertagas di sepanjang Jl. MP. Mangkunegara sampai Simpang Jl. Noerdin Pandji Kota Palembang di Ruang Rapat Sekda, Kamis (24/5/2018).
Seperti dijelaskan perwakilan PT. PLN bahwa pembangunan SKTT ini dilakukan sebagai penunjang sistem kelistrikan saat Asian Games berlangsung.
Untuk kegiatan Asian Games sendiri, pihak PLN sudah berusaha untuk memenuhi daya listrik. Dimana evakuasi dayanya dari Sumsel-5 diharapkan bisa dibawa ke arah Palembang sekitar 300 MegaWatt. Kemudian PLN juga sudah berupaya dan menjamin untuk sarana penunjang Asian Games tetap aman.
“Yang kami lakukan untuk kehandalan sistem, jadi kehandalan sistem kelistrikan dengan pembangunan SKTT untuk menjaga listrik di Kota Palembang tidak berkedip,” tambahnya.
Sekda menyampaikan bahwa ketersediaan listrik untuk Asian Games merupakan salah satu faktor yang penting sehingga juga menjadi concern dari Pemprov Sumsel. Di satu sisi, pembangunan SKTT ini penting untuk penunjang Asian Games, di sisi lain Pertagas juga punya kepentingan untuk memasangkan pipa ke Pusri.
Pada kesempatan tersebut Sekda mengatakan bahwa dalam pertemuan ini Pemprov Sumsel berperan sebagai penengah atau pihak ketiga di antara dua perusahaan BUMN yaitu PT PLN dan PT PERTAMINA GAS (Pertagas).
Terkait peletakan Pipa Pertagas yang berhimpit dengan SKTT, menurut Nasrun akan ditindaklanjuti bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan karena bagaimana pun juga ini untuk kepentingan nasional
Karena itu Nasrun tetap berupaya untuk menciptakan kondisi dimana kedua belah pihak ini bisa berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan masalah.
“Kalau dikatakan tadi ada jarak clearance, ruang bebas minimum untuk tolong dipenuhi, karena kalau dua kepentingan itu bersinggungan, tentu yang datang terakhir harus menyesuaikan,” ucapnya.
Terkait hal ini, peletakan pipa Pertagas diminta untuk menyesuaikan dengan Pembangunan SKTT yang sudah terlebih dahulu terpasang.[bud]