Industri Kreatif & UKM

Bantuan Berharga Wakil Walikota Palembang Bikin Pengrajin Kain Jemputan Terharu, Penasaran !

foto : Pemkot Palembang

Oleh : Faldy Lonardo

SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Sebagai Sentral kain jemputan yang ada di Lorong Sawah 1 Kelurahan Tuan Kentang, industri kecil kerajinan pinggiran kota  masih tetap bertahan dengan modal yang terbatas ini, mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kota Palembang untuk memajukan usaha kelompok mereka.

Dalam kunjungannya,Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda secara langsung melakukan peninjauan ketempat usaha kelompok yang berangotakan 35 orang dari masyarakat setempat. Menurutnya Pemerintah harus memperhatikan semua pelaku usaha kerajinan ini.

“Tadi saya lihat yang mengerjakanya dari kaum ibu-ibu artinya yang sudah senior dan anak mudahnya ada beberapa orang. Maka dari itu kerajinan ini harus kita lestarikan dengan menurunkan kepada generasi muda untuk melanjutkanya,”senin (15/10/2018) jelasnya saat berkunjung ke tempat kerajinan.

Selain itu juga ia menambahkan Pemkot Palembang akan membantu mereka dalama mengembangkan usaha mereka dengan memberikan modal, pelatihan dan pemasaran. Mereka juga cukup mandiri dalam  mengembangkan usaha mereka untuk maju, tentunya dari usaha inilah bisa memajukan perekonomian kecil.

Abdul Rahman salah satu Ketua Kelompok kerajinan menambahkan sangat senang sekali sudah dikunjungi oleh Wakil Walikota Palembang yang peduli anak usaha kecil, seperti mereka. Tadi secara langsung ia melihat pengerjaan pembuatan kain, mulai dari bahannya dipesan sampai ke pengerjaanya.

“Ya dalam 2 hari bisa menghasilkan 1 kain 1 meter dan 1 bulan ini saja bisa memproduksi 150 lembar kain. Untuk karyawan yang ada kami memperkerjakan masyarakat setempat untuk bekerja dan secara langsung bisa menggerakan roda perekonomian masyarakat,”jelasnya.

Ia juga menambahkan jika gejolak kenaikan mata uang dolar ini cukup mempengaruhi produksi, yang penting bahan baku masih dan bisa diperoleh.

Mengenai bahan benang yang diperoleh, ia akui semua berasal dari ekspor seperti jepang, cina, jepang dan lokal. Mengapa bahan lokal ini tidak kami gunakan karena kwalitasnya menjadi kendala sendiri.

“Kami juga secara langsung memberikan kesempatan kepada penduduk asli untuk belajar secara gratis dalam menenun karena generasi mendatang harus mewarisi semua ini. Alhamdulilah dengan memberikan pelatihan ini per satu orang ini secara bertahan ada 15 anak muda yang telah memahami semuanya.

Dilain hal ia menambahkan tadi secara langsung ibu Wakil Walikota untuk mengatakan memberikan bantuan modal kepada kami. Kami mendengar semua itu sangat senang sekali,”tutupnya.[**]

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com