BERDASARKAN rilis terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, Senin (7/2) menunjukan tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) triwulan IV-2021 menunjukan trend meningkat sebesar 5,12 persen atau lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang hannya sebesar 5,02 persen.
Sejumlah faktor yang mendorong bangkitnya pertumbuhan ekonomis di Provinsi Sumsel tersebut, salah satunya dampak dari gencarnya upaya yang dilakukan Gubernur Herman Deru yang beberapa waktu lalu melaunching gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) yang terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dengan menekan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,10 persen (y-on-y).
Menurut Kepala BPS Provinsi Sumsel, Zulkifli melalui Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumsel, Tri Ratna Dewi membenarkan gerakan SMP yang secara masif digalakan di pelosok Sumsel tersebut telah menunjukan hasil yang positif meski belum menyentuh ke semua lapisan masyarakat.
“Gerakan Sumsel Mandiri Pamgam itu telah menunjukkan akselerasinya di triwulan IV-2021. Tapi dampaknya baru pada peningkatan kesejahteraan pada beberapa kelompok saja, belum menyentuh ke semua lapisan masyarakat,” ucapnya.
Dia melihat gerakan SMP ini telah menyasar ke 240 desa untuk tahun 2021. Dan diharapkan masyarakat yang mengikuti program ini dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri, sehingga tidak terlalu bergantung pada komoditas yang dijual dipasaran.
“Jadi untuk tahun 2021 belum semua lapisan tersentuh dengan program ini. Tapi dari data pengeluaran konsumsi RT memang terlihat ada peningkatan pertumbuhannya. Artinya ada peningkatan kesejahteraan masyarakat diawal tahun 2022 ini,” imbuhnya.
Sedangkan disisi lain meningkatnya pertumbuhan ekonomi Sumsel triwulan IV-2021 lanjut dia, terlihat dari pertambangan dan penggalian sebesar 9,47 persen, Real Estate sebesar 8,69 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,51 persen.
Kemudian untuk Jasa pendidikan 8,39 persen. Perdagangan 8,11 persen, akomodasi , makanan dan minuman tumbuh 5,75 persen, Industri pengelolahan yang juga memiliki peran dominan tumbuh 4,29 persen. Sedangkan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tumbuh sebesar 4,03 persen, jasa lainnya tumbuh 3,91 persen dan listrik dan gas 3,44 persen.
“Untuk y-on-y , triwulan IV- 2021 dibandingkan triwulan IV- 2020 lebih disebabkan kenaikan produksi pertambangan batu bara yang naik sampai dua digit sebesar 23,92 persen. Secara total kategori pertambangan dan penggalian naik hingga 9,47 persen. Industri kikang migas kita juga naik dibandingkan triwulan IV- 2020. Beberapa komoditas pertanian juga naik. Kalo dari sektor jasa, seperti perdagagan, transportasi, akomodasi dan makan minum juga mendukung tumbuhnya ekonomi kita dibandingkan pada masa merebaknya pandemi di triwulan IV-2020,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Herman Deru merasa bersyukur karena pertumbuhan ekonomi Sumsel tinggi diangka 5,12 persen. Hal ini menunjukan geliat ekonomi Sumsel itu bagus meski dimasa pandemi covid-19 ataupun adanya varian baru omicron.
“Yah, kita bersyukur pertumbuhan ekonomi kita bagus. Makanya untuk mensosialisasikan tentang varian baru omicron kepada masyarakat harus dengan cara persuasif jangan gaduh agar tetap taat protokol kesehatan (Prokes),” pungkasnya.****