Sumselterkini.co.id -Sebagai upaya untuk menghadirkan platform untuk showcasing dan sharing experience antara startup Indonesia, khususnya di bidang smart technology dan inovasi teknologi untuk UMKM dengan berbagai entitas strategis, utamanya dari kawasan Eropa di Hotel Shangri-La Jakarta telah diselenggarakan Startup Talks: Igniting Indonesia-Europe Collaborative Opportunities.
Direktorat Eropa 1 Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Impactto, platform pengembang startup kolektif yang menyediakan layanan inkubasi dan pengembangan ekosistem pendukung untuk membantu startup tahap awal dalam proses pencapaian product-market fit (PMF).
“Besarnya potensi dan nilai ekonomi ekosistem startup di Indonesia saat ini menjadi momentum untuk meningkatkan kolaborasi saling menguntungkan dengan mitra-mitra di kawasan Eropa,” demikian disampaikan oleh Staf Ahli bidang Diplomasi Ekonomi, Dindin Wahyudin dalam sambutannya saat membuka Startup Talks.
Startup Talks: Igniting Indonesia-Europe Collaborative Opportunities. diikuti oleh sekitar 250 peserta dari startup Indonesia, perwakilan modal ventura dari Eropa, Kedutaan Besar negara-negara Eropa, BUMN, perusahaan multi nasional, KADIN, serta perwakilan bisnis/industri terkait. Tampil sebagai narasumber antara lain Italo Gani, Co-Founder & Managing Partners of Impactto, Hasbi Asyadiq, Founder & CEO of Assemblr, Mr. Andri Mahendra, Founder & Director of Nicslab, Reza Pir Nazar, Co-President of La French Tech Indonesia dan Gabby van Herpt, Dutch Regional Startup Liaison dari Kedutaan Besar Belanda di Singapura. Pada kesempatan tersebut, beberapa startup Indonesia yang bergerak di bidang smart technology, antara lain yaitu: Imajin, Prieds, Automa dan Ravelware Technology juga menampilkan showcase produk-produk rintisannya kepada para peserta yang mewakili stakeholders dari Eropa.
“Tingginya potensi ekonomi startup Indonesia akan memberikan kesempatan besar untuk mendorong pertumbuhan dan menciptakan peluang-peluang baru bagi ekonomi nasional di masa depan,” tegas I Nyoman Adhiarna, Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informasi, pada paparan pembukaan. “Saat ini Indonesia memiliki 2 Decacorns, 13 Unicorns dan 2.591 startup dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05%.” Lebih lanjut ditegaskan pula prediksi Bank Indonesia akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai antara 4,7 hingga 5,5% pada tahun 2024, sehingga kondisi saat ini dinilai kondusif untuk memperluas peluang bagi startup lokal untuk menciptakan produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Dengan menjembatani pemahaman lanskap dan ekosistem startup Indonesia dengan Eropa, kegiatan Startup Talks diharapkan dapat mendukung kemajuan ekosistem startup satu sama lain, baik dari kerangka regulasi dan strategi pengembangan ekosistem startup secara efektif. Kolaborasi Indonesia dengan stakeholders startup asal Eropa yang memiliki keunggulan di bidang smart technology menjadi penting untuk dapat saling mengakses expertise dan resources yang berkelanjutan untuk keuntungan bersama.
Para peserta Startup Talks berkesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman baik best practices maupun lessons-learnt, khususnya mengenai strategi dalam mencari mitra global dan mengidentifikasi strategi market entry, khususnya di kawasan Eropa.
Berbagai rekomendasi penting yang mengemuka dalam diskusi mengenai ekosistem startup antara lain usulan agar aktor startup dan mitra yang terlibat dapat berkolaborasi untuk membentuk ekosistem startup yang inklusif. Startup Talks tersebut juga menyuarakan harapan agar pemerintah, aktor startup dan universitas dapat berkolaborasi untuk meningkatkan kapasitas inovasi di tingkat nasional.[***]/kemlu RI