Agribisnis

Rembuk Madya KTNA Provinsi Sumsel, Ini Harapannya

foto : Istimewa

“Kekuatan negara ini adalah ketahanan pangan, negara akan rapuh jika ketahanan pangan rapuh. Sebab itu, kita harus komitmen untuk terus memajukan pertanian di Sumsel ini,” kata Gubernur Sumsel  Herman Der saat Silahturahmi dan Rembuk Madya Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Sumsel Tahun 2020 di Sekretariat KTNA , Kamis (29/10).

Menurutnya Sumsel  saat ini menduduki posisi lima besar sebagai daerah  produksi pangan di Indonesia. Bahkan di pulau Sumatera, Bumi Sriwijaya menjadi daerah terbesar sebagai penghasil pangan.

Sumsel sangat berpotensi menjadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Jika petani di sejumlah sentra daerah pangan seperti Kabupaten Banyuasin, Kabupaten OKI, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten OKU Selatan memiliki komitmen yang sama.

“Untuk daerah sentra tanamaan pangan di Sumsel, seperti Banyuasin, OKI, OKU Timur, Empat Lawang dan OKU Selatan fokus saja dengan pertanian. Pemerintah Provinsi  juga telah membangun dan memperbaiki infrastruktur untuk mendukung agar sektor pertanian ini semakin maju,” bebernya.

Profesi sebagai petani bukan merupakan profesi yang tidak terhormat dan menjadi profesi pilihan terakhir.  Mengingat  urusan pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi tolak ukur sejahtera atau tidaknya suatu daerah.

Dimana pertanian dapat menjadi gambaran kesejahteraan daerah tersebut. Selain itu, pertanian juga merupakan salah satu sektor yang menjadi andalan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional yang sempat menurun akibat wabah covid-19.

“Sampai saat ini, pangan tetap menjadi andalan. Termasuk juga dalam upaya pemulihan ekonomi. Kita bersyukur ekonomi kita tidak begitu terganggu akibat covid-19 ini. Parameternya, produksi pangan kita tidak menurun,” paparnya.

Gubernur mengharapkan peran KTNA terus memberikan pemahaman dan transfer pemikiran yang benar kepada patani bawah profesi petani adalah profesi yang terhormat.”Disinilah tugas kita, ubah pemikiran  petani yang beranggapan profesi sebagai petani sangat rendah. Pola fikir itu harus diperbaiki. Petani juga harus memiliki jiwa enterpreneur dan terus berinovasi,” paparnya.[***]

Ril

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com