SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Jakabaring 1,6 Mega Watt (Mw) ditergetkan rampung pada 2018.
PLTS Jakabaring dibangun guna memenuhi pasokan listrik pada saat Asian Games di Komplek Olahraga (Jakabaring Sport City/JSC) disamping juga guna mendukung pengembangan konsep Green City kawasan tersebut melalui proyek Joint Crediting Mechanism (JCM) untuk pesta olahraga berwawasan lingkungan.
“Proyek PLTS di Kawasan Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang kurangi emisi Gas Rumah Kaca setara 1,303 Ton C02 per tahun (0.687 Ton/MWh),” ungkap Asisten Deputi bidang Kerjasama Mulitilateral dan Pembiayaan dari Kementrian Koordinasi Bidang Perekonomian, Edwin Manangsang, Rabu saat meninjau PLTS Jakabaring, Palembang, Rabu (9/8/2017).
Ia mengatakan Proyek PLTS ini salah satu dari 29 proyek JCM yang diimplementasikan di Indonesia dengan kerjasama Indonesia-Jepang.
Hingga saat ini, kata dia nilai total investasi atas pelaksaan JCM antara pemerintah Jepang dan Indonesia mencapai 150 juta USD dengan 113 juta USD berasal dari investasi pihak swasta Jepang dan Indonesia dan 37 juta USD merupakan subsidi yang disampaikan oleh Pemerintah Jepang.
”Proyek JCM yang telah berjalan selama hampir 4 tahun, suatu bukti konkrit keterlibatan sektor industri baik dari pihak swasta, BUMN, atau BUMD dalam mendukung penurunan emisi karbon di Indonesia” katanya, , saat melakukan peninjauan dioksida pembangunan, JSC,”paparnya.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE), Yaniarsyah menambahkan, pembangunan PLTS diharapkan rampung pada Januari 2018.
“Ini lokasi paling bagus, di JSC lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya. Rencananya proyek iklim akan dibangun 6 bulan, selesai Desember (2017),” katanya.
Proyek JCM yang diimpiementaslkan di Palembang telah menyelesaikan tahap awalnya, yaitu pematangan lahan. Setelah pematangan lahan, akan dilakukan konstruksi dan pemasangan PLTS untuk kemudian dikoneksi dengan jaringan Iistrik PLN.
Kepala Sekretariat JCM Indonesia, Dicky Edwin Hindarto menjelaskan proyek ini, selain diharapkan mampu menghasilkan listrik sebesar 1.6 Mw, juga mampu untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1.303 ton setara CO2/tahun.
“Jakabaring, komplek olahraga pertama di Indonesia yang telah mengimpiementasikan green technology yang diharapkan akan memberikan dampak positif bukan hanya pada daerah setempat tetapi juga pencapaian target Nasional untuk pengurangan emisi gas rumah kaca,” imbuhnya.
Dia mengutarakan pembangunan PLTS di Jakabaring bukan satu-satunya proyek JCM yang ada, PT. Aneka Bumi Pratama, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri karet yang berlokasi di Kecamatan Gandus Palembang juga telah menyelesaikan implementasi proyek JCM berupa penghematan energi untuk sistem pengolahan limbah cairnya.
PT. Aneka Bumi Pratama bekerja sama dengan beberapa perusahaan Jepang, yaitu EMATEC, Sangyo, dan Mitsubishi, telah berhasil menurunkan pemakaian listriknya sampai 40% dari semula. Gas rumah kaca yang kemudian berhasil dikurangi adalah sebesar 387 ton setara C02/tahun.