DEWAN Kesenian Palembang (DKP) akan mengadakan kegiatan Kenduri Sajak Mengindahkan Persatuan Indonesia tanggal 31 Agustus 2019 nanti. DKP Palembang pun melaksanakan Audiensi dengan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda.
Dalam acara itu dijelaskan setiap kegiatan, ada pembacaan sajak dan pantun guna membudayakan budaya Melayu.
Bahkan Fitri diminta oleh Ketua DKP, Vebri Al Lintani untuk membacakan puisi pada kegiatan Kenduri Sajak Mengindahkan Persatuan Indonesia.
“Kita meminta kepada Wakil Walikota untuk hadir dan membacakan puisi dalam kegiatan yang akan diadakan di depan Benteng Kuto Besak (BKB) pada tanggal 31 Agustus 2019 yang akan datang,” kata Vebri usai beraudensi di Kantor Camat Ilir Timur 1 Kamboja Palembang, Senin (26/8/2019).
Secara emosional DKP memang sangat erat hubungannya dengan pemerintah Kota Palembang. Kegiatan bertajuk Kenduri Sajak Mengindahkan Persatuan Indonesia didasarkan adanya perpecahan karena perbedaan politik pada Pilpres lalu. Pada saat itu saling hujat menghujat di media sosial melalui kata-kata yang tak sepantasnya.
Menurut Vebri, sebagai seniman dan budayawan seharusnya kata-kata itu harus indah, bukan menjadi permusuhan tetapi mempersatukan. Pada kegiatan itu nantinya Gubernur, Pangdam, Kejaksaan Tinggi, Direktur RRI, Sekjen Kominfo dan ketua PWI Sumsel ikut serta membacakan puisi.
“Untuk tokoh perempuan di Sumsel, setelah melakukan diskusi kami sepakat meminta ibu Fitri Agustinda untuk turut membacakannya juga,” kata Ketua DKP.
Menanggapi undangan dan permintaan dari DKP, Fitri menyambutnya sangat baik, dimana tujuan tersebut sungguh mulia untuk mempersatukan masyarakat yang terpecah karena berbeda politik.
“Pembacaan puisi merupakan budaya Melayu, karena kita salah satu berada di dalamnya. Saya meminta agar setiap sambutan kegiatan di Kota Palembang harus menggunakan pantun,” jelasnya.
Finda juga meminta kepada Dewan Kesenian Palembang untuk membuat lagu, agar lebih mengenalkan kebudayaan Palembang. Saya setiap keluar daerah dengan mudahnya daerah lain meminta kepada pengiring untuk menyanyikan lagu daerah asalnya, sementara Palembang tidak ada.
Saya sudah bertekad untuk memajukan kebudayaan Palembang. Melalui DKP diharapkan dapat menjaganya. Saya sudah berjanji sebelumnya akan memberikan tempat untuk sekretariat DKP. Janji adalah hutang dan selalu terbayang-bayang untuk segera mencarikannya,” tandasnya.[**]
Penulis : one