Tekno

“AI Center UGM Bisa Bikin Indonesia Kalahkan Singapura & Malaysia?”

foto : komdigi

DI SLEMAN, Yogyakarta, ada markas rahasia yang nggak perlu kode ala James Bond, yaitu AI Center UGM. Markas itu bukan cuma tempat ngopi mahasiswa atau Lab komputer biasa, tapi bengkel masa depan yang siap bikin Indonesia nggak cuma ikut lomba, tapi menang juga di persaingan ekonomi digital ASEAN.

Bahkan pada 2030 nanti, ekonomi digital Indonesia diproyeksi sebesar USD366 miliar, angka luar biasa, tapi kalau cuma duduk manis, ya.. sama saja seperti makan mie instan tanpa air panas nggak ada gunanya!

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, kemarin dalam rilis dilaman resmi komdigi, Nezar Patria, bilang kalau kolaborasi UGM-Telkom adalah model yang dibutuhkan Indonesia. Singkatnya, kalau AI itu ponsel, UGM-Telkom adalah charger super cepat, biar nggak cuma baterai penuh, tapi bisa selfie bareng masa depan.

Selama ini, orang cuma kenal UGM lewat julukan “kampus tua, banyak mahasiswa galau”. Sekarang, bisa bilang. “UGM itu Mark Zuckerberg versi Indonesia!”.

AI Center ini bakal jadi pusat pembelajaran, riset, dan inovasi AI mulai dari prediksi banjir sampai layanan kesehatan digital. Jadi, kalau ada yang bilang kampus cuma buat teori, AI Center ini bukti nyata, teori bisa nyelamatin nyawa.

Nezar Patria menekankan, Indonesia berada di posisi strategis di Asia Tenggara. Populasinya besar, potensinya gede, tapi kalau cuma diam, tetangga bisa nyalip.

Seandainya Singapura dan Malaysia lagi gas pol AI, kita cuma nonton sambil makan kerupuk nggak banget, kan? Makanya, AI Center ini bakal jadi motor riset nasional, bikin kita nggak cuma ikut lomba, tapi bisa jadi juara.

Kerjasama ini ibarat nasi dan sambal, kalau salah satunya nggak pas, rasanya hambar. UGM punya riset, Telkom punya teknologi dan dana. Gabungannya? bisa bikin inovasi AI yang siap pakai untuk masalah nyata.

Contohnya, prediksi risiko banjir di Jakarta, optimasi logistik pangan, atau rekomendasi obat berbasis AI di rumah sakit. Jadi bukan cuma teori di buku tebal, tapi solusi nyata.

Nezar bilang, “AI Center bisa jadi pusat pembelajaran AI, riset, dan inovasi yang berguna”, sederhananya AI Center bukan cuma bikin robot bisa main catur, tapi juga bantu petani panen lebih cepat, guru ajar lebih efektif, dan startup berkembang lebih kencang daripada Wi-Fi tetangga.

Pepatah lama mengatakan “Tak ada rotan, akar pun jadi”. Indonesia punya potensi besar, tapi kalau cuma duduk manis, Singapura dan Malaysia bakal duluan panen manfaat AI.

ASEAN diprediksi punya ekonomi digital USD1 triliun pada 2030, dan Indonesia bisa menyumbang 40 persen. Nah, kalau nggak siap, tetangga bakal nyomot kue paling besar, kita cuma kebagian remah.

Pencipta solusi

Di sini, AI Center krusial. Riset dan inovasi AI di kampus dan industri harus jalan bareng, biar Indonesia bukan cuma pengguna teknologi, tapi pencipta solusi.

Jadi kalau ada startup AI sukses lahir dari kampus UGM, kita bisa bilang, “Eh…, itu anak negeri kita, bro. Jangan ngaku-ngaku Singapura!”.

AI bukan cuma soal pintar, tapi juga etis, Pemerintah sedang menyiapkan peta jalan Nasional AI dan etika AI yang bakal jadi Peraturan Presiden.

Karena kalau AI dijalankan tanpa aturan, bisa kayak anak-anak main kembang api di rumah kaca hebat tapi berantakan. Regulasi ini memastikan inovasi AI bermanfaat, aman, dan nggak bikin masalah baru.

Jadi dari semua gegap gempita teknologi, satu hal tetap penting yaitu manusia. AI boleh canggih, tapi kalau nggak ada orang kreatif di balik layar, ya.. cuma seperti robot masak mie instan,  ya.. cuma hangat doang.

AI Center UGM ingin mencetak generasi yang nggak cuma pinter coding, tapi juga punya visi, empati, dan kemampuan menyelesaikan masalah nyata.

AI Center UGM bukan sekadar gedung megah di kampus, ia adalah laboratorium masa depan, tempat lahirnya inovasi yang bisa bikin Indonesia menang di persaingan ekonomi digital ASEAN. Kalau kita serius, disiplin, dan kreatif, jangan heran kalau 2030 nanti tetangga cuma bisa melongo. “Eh, Indonesia bisa ya?”.

Singkat kata, AI Center UGM membuktikan pepatah lama tetap relevan “Siapa yang menyiapkan masa depan hari ini, dia yang akan menuai hasilnya nanti”.

Jangan cuma jadi penonton, mari jadi pemain utama, dari Sleman, masa depan Indonesia sedang digambar dan warnanya? Cerah, canggih, dan penuh humor ala anak negeri.[***]

Terpopuler

To Top