Properti

“Rumah Tenaga Medis di Tarakan, Nyaman Tapi Bikin Penasaran!”

ist

KALAU kata pepatah, “rumahku istanaku”, tapi jangan salah, di Tarakan, Kalimantan Utara, sekarang ada istana kecil yang khusus buat tenaga medis. Yap, bukan cuma jadi tempat tidur dan rebahan, tapi juga markas super hero tanpa jubah, tenaga kesehatan yang siap melawan virus dan sakit kepala pasien kapan saja.

Dalam kunjungan kerja, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Industri dan Lingkungan, Tasdiyanto, menengok Rumah Khusus Hapernas di Kota Tarakan.

Rumah khusus ini bukan rumah tangga biasa, tapi contoh praktik baik penyediaan hunian layak bagi para pahlawan kesehatan. Bayangin, rumahnya nyaman, efisien, dan sambungan air PDAM-nya bikin mandi nggak perlu rebutan galon air.

Satker Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Utara baru saja menang penghargaan sebagai pengelola rumah khusus terbaik tingkat nasional. Dan sebagai bentuk cinta kasih, mereka menggandeng Pemerintah Kota Tarakan untuk membangun 20 unit rumah kopel tipe super hemat ruang, menampung para tenaga paramedis yang sehari-hari berjibaku di rumah sakit.

“Rumah khusus ini nggak cuma buat tidur, tapi juga bikin pelayanan publik lebih gesit. Kalau tenaga kesehatan tinggal dekat fasilitas masyarakat, pasien nggak perlu nunggu lama, kayak nasi uduk panas-panas di warung, cepet dihidangkan!” ujar Tasdiyanto sambil senyum tipis, kayak orang yang baru dapat diskon 50% tapi beli 2 porsi sekaligus.

Bangunannya sendiri cukup lega, 10 rumah kopel dengan kapasitas sekitar 80 orang, luas bangunan 11,15 x 6 meter, dan kavling rata-rata 14,6 x 11,2 meter. Jadi nggak ada drama rebut kasur atau berebut colokan listrik, semuanya rapi, nyaman, dan sudah ditempati oleh tenaga medis termasuk Ibu Nila dari RSU Tarakan, yang sudah menempati rumah ini selama 10 bulan.

Tapi nggak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk hunian super ini. Tasdiyanto menyoroti lingkungan sekitar yang dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Kalau sampah nggak ditata, bisa bikin hidung dan mood terganggu. Seperti kata orang tua, ‘jangan simpan masalah di dapur, nanti bau’ sama halnya dengan sampah,” tegasnya.

Program rumah khusus ini bagian dari strategi pemerintah untuk mewujudkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kelompok strategis, termasuk tenaga kesehatan. Pesannya jelas: kalau mau melayani masyarakat dengan cepat, berikan dulu tempat tinggal yang nyaman. Selain itu, moralnya simpel tapi penting merawat tenaga kesehatan sama artinya merawat rakyat.

Jadi, buat warga Tarakan yang kebetulan lewat, jangan cuma lihat rumahnya dari luar. Di balik tembok sederhana itu, ada para pahlawan tanpa jubah yang siap berjibaku buat kita semua. Dan siapa tahu, suatu hari nanti, kita bisa belajar satu hal: kadang humor dan kenyamanan rumah kecil bisa bikin dunia terasa lebih ringan kayak ngopi sambil dengerin cerita lucu tetangga.[***]

Terpopuler

To Top