SEANDAINYA kamu lagi hunting mobil bekas, tapi hati-hati, jangan sampai dompetmu dikira pasar malam, diborong habis-habisan! Membeli mobil bekas itu mirip cari jodoh, penampilan boleh cakep, tapi hati (mesin) dan karakter (riwayat servis) yang penting. Pepatah bilang, “Air tenang menghanyutkan,” sama seperti mobil tampak kinclong tapi mesinnya rewel.
1. Mesin itu Hati Mobil
Mesin sehat dan hati tenang, cek suara mesin, oli, dan temperatur, kalau mesinnya terdengar seperti radio rusak, lebih baik kabur dulu. Ingat, baret di body masih wajar, tapi kalau mesinnya drama, dompetmu yang kena drama juga.
Tips gokil yakni ajak teman yang ngerti mobil, biar tidak cuma percaya kata-kata manis penjual mesin sehat, cuma sering ngambek dikit.
2. Test Drive, Jangan Cuma Selfie di Kap Mobil
Naik dan rasakan rem, kopling, suspensi. Kalau terasa seperti naik kuda liar, tandanya harus ekstra hati-hati. Pepatah versi mobil tak ada rem, kantong pun bolong.
3. Dokumen Lengkap sama dengan Tenang Hati
Cek STNK, BPKB, faktur beli, jangan sampai kamu membeli mobil yang bikin polisi ikut nimbrung di rumah. Dokumen lengkap itu seperti undangan pesta, kalau kurang satu, bisa malu di depan tetangga.
4. Riwayat Servis sama dengan Diary Kesehatan Mobil
Mobil yang dirawat itu bahagia, jangan sampai beli mobil yang rajin minum bensin tapi jarang cuci tangan. Lihat catatan servis untuk memastikan mobilnya sehat dan bukan drama setiap kali jalan.
5. Tawar Harga dengan Kepala Dingin
Harga mobil bekas kadang seperti sinetron, penuh plot twist, jangan terburu-buru, gunakan logika, bukan hati yang meleleh karena lihat cat kinclong.
Membeli mobil bekas itu seperti memilih teman hidup, tampilan boleh menarik, tapi hati dan riwayat yang menentukan. Teliti, sabar, dan jangan mudah tergiur janji manis penjual. Kalau sudah tepat, mobil bekas bisa awet, setia, dan bikin perjalananmu lebih seru.
Oleh karena itu, jangan cuma beli mobil, beli pengalaman aman, hati tenang, dan cerita lucu buat dikenang.[***]
