Kuliner

CERITA BUMBU JUMAT BICIK MOYA: Cinta Tumis di Balik Dandang – Resep Tumis Bunga Pepaya ala Manado

ist

BICIK Moya,  perawan muda berumur 20 tahun asal Palembang yang tinggal di RT8 Lorong Suka Sama Suka ini, hobinya di dapur, bahkan jiwanya seperti mak-mak Ilir-Ulu yang lidahnya sudah lulus S3 rasa”. Meski lidah Bicik Moya yang baru dua dasawarsa lewat dikit itu tumbuh besar di tempoyak dan pindang, tapi hatinya selebar tampah dihajatan dan siap nampung rasa dari mana saja, asal jangan dari mantan.

Bahkan, jiwanya Bicik Moya, seperti emak-emak Sekanak, yang kalo masak pindang, bisa bikin tamu lupa jalan pulang”. Hahay…

Dia punya ritual, eksperimen resep khas daerah lain juga, selain khas Palembang, Jumat ini, dia lagi demen mencoba resep khas Manado “Tumis Bunga Pepaya”, bukan cuma lidah yang dibuat jedag-jedug, tapi hati juga mendadak hangat kayak magic jar nyala 24 jam. Bukan juga cuma bikin lidah “meledak di mulut”, kayak cabai rawit disuruh ngomong kasar”.

Tapi juga bikin hati nyengir-nyengir ketusuk kenangan, rasanya bukan sekadar enak, melainkan kayak ada cinta yang diam-diam ditumis bareng bawang merah.

“Aku ni lum cak emak-emak, tapi  selero dapurni  la cak emak-emak,”  [aku belum kayak emak-emak, tapi seleranya dapur kayak emak-emak],” kata Bicik Moya sambil nyalain kompor pakai korek hati-hati, kayak nyalain perasaan ke gebetan yang takut salah langkah.

Bicik muncul di dapur dengan pakaian hijab menutup tubuh dengan sopan sembari ia nyolok YouTube resep, bunga pepaya udah siap ditaruk di baskom biru, bumbu-bumbu udah dikupas rapi, tinggal semangat yang kadang on kadang nyantol di DM orang.

“Hari ini aku nak masak menu dari tanah Manado, kaget dak!. biso jugo aku, bukan bae masakan  khas Palembang?. Nah, bunga kates [pepaya] ni katonyo pahit, tapi kalo diolah pake dengan teknik idak kan pahit lagi, biso jadi lauk andalan”, [Hari ini aku mau masak menu dari tanah Manado, kaget gak !, bisa juga akum bukan saja masaah kita, nah bungak pepaya ini katanya pahit tapi kalo diolah pake tekni tidak kan pahit nian, bisa jadi lauk andalan],” ujar Bicik dengan ekspresi kayak chef yang baru ditinggal driver sayur.

Resep Tumis Bunga Pepaya ala Bicik Moya

Bahan-bahan:

  • 1 genggam bunga pepaya (yang masih muda dan belum disakiti)

  • 3 siung bawang putih

  • 5 siung bawang merah

  • 1 tomat merah, biar warnanya hidup kayak feed IG

  • 10 cabe rawit (atau sesuai tingkat galaumu)

  • Ikan roa asap (bisa diganti ikan teri, atau skip kalau mantan udah cukup pedas)

  • Minyak goreng secukupnya

  • Garam, gula, dan ketulusan secukupnya

Cara Membuat:

  1. Rebus bunga pepaya dengan air garam, kayak hubungan yang perlu proses detox dari masa lalu. “Kalau masih pahit, rebus lagi. Sama kayak mantan, kadang harus diulang biar sadar” kata Bicik sambil ngecip.

  2. Tiriskan, remas-remas pelan, jangan kasar, kita bukan toxic relationship.

  3. Tumis bawang merah, bawang putih, cabe rawit, dan tomat sampai wangi.

    “Masakan itu harus sabar, kayak nunggu notifikasi dia yang typing tapi gak jadi ngirim”

  4. Masukkan ikan roa suwir, atau ikan teri kalau budget ketat.

  5. Terakhir, masukin bunga pepaya yang udah diproses dengan cinta.
    Tambah garam dan gula secukupnya. “Rasa itu harus imbang, jangan semua pedes. Nanti disangka hidupmu penuh kemarahan”.

  6. Aduk sampai layu dan bumbu meresap.
    Kalau tetangga keluar dapur karena cium aroma, tandanya berhasil.

Petuah Dapur “Bunga pepaya itu kayak rasa penasaran kalau dibiarin terus bisa pahit. Tapi kalau diolah dengan niat, bisa jadi lauk favorit sekelurahan”.

Tumis bunga pepaya ala Bicik Moya ini adalah bukti bahwa umur bukan penentu kualitas masak. Yang penting ada niat, bumbu lengkap, dan dapur yang mau diajak kerjasama. Meski baru umur 20-an, selera masak Moya udah bikin geger ibu-ibu arisan RT.

“Kadang, cinta itu kayak masakan daerah. Awalnya asing, tapi lama-lama bikin nagih. Asal jangan kelamaan di-rebus, bisa overcooked perasaan”

Kesimpulan Jumat Ini:

Bicik Moya membuktikan bahwa “Tak harus tua dulu untuk bisa bikin tumisan yang bikin tua-tua kelimpungan”. Di balik dandang dan bumbu, ada cinta yang tumis-tumis dengan sabar dan rasa penasaran seperti pepatah Moya. “Makonyo jangan ngecikke bunga pahit tu, karena biso jadi lauk legit. Samo cak pengalaman pahit, bisa jadi bahan ketawo besok luso”. [Makanya jangan remehke bunga pahit itu, karena bisa jadi lauk legit, sama kauak pengalaman pahit, bisa jadi bahan ketawa besok lusa]” kata bikcik. Sampai jumpa di edisi Cerita Bumbu Jumat berikutnya!.[***]


Rubrik Cerita Bumbu Jumat adalah sajian cerita fiksi lucu dari dapur khayalan milik Bicik Moya – bibi kecil umur dua puluhan yang lebih sering stalking resep daripada stalking mantan. Tiap Jumat, Bicik akan berbagi kisah masakannya yang penuh bumbu perasaan, banyolan, dan tentu saja resep yang bisa langsung dicoba.
Selamat menikmati, dan jangan salah goreng, ya..

Terpopuler

To Top