Kebijakan

Membongkar Mitos Cacingan di Dapur Ibu-Ibu Sumsel

ist

DI kampung saya, ada pepatah sakti dari zaman nenek moyang “Makan ikan bisa bikin cacingan, tapi gak makan ikan bisa bikin goblokan.“Nah lho, serba salah,  begitulah mitos kadang lebih kuat dari logika, apalagi kalau sudah diwariskan sambil nyuapin bubur ke cucu.

Untungnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sekarang mulai berani melawan mitos yang sudah berlumut itu.

Lewat program Gemarikan, mereka membidik para ibu hamil, ibu menyusui, sampai para istri baru yang masih suka makan dengan tangan gemetar karena masakannya dinilai suami. Lokasi sasarannya? Palembang dan Banyuasin. Misi mereka mulia mengikis mitos bahwa makan ikan itu bisa bikin cacingan.

Katanya, “Sudah bukan zamannya lagi takut sama cacing, lha wong yang lebih menakutkan itu utang belanja”

Menurut Pak Dirjen Tornanda, Indonesia ini bukan kekurangan ikan, tapi kekurangan percaya diri buat makan ikan. Data menunjukkan, stunting masih nongkrong santai di angka 19,8% nasional, dan 15,9% di Sumsel.

Di Banyuasin? Lebih nyeleneh lagi 20,4%! itu artinya, dari setiap 5 balita, 1 di antaranya tumbuh pendek bukan karena keturunan, tapi karena gizinya seret kayak kran rusak.

Oleh karena itu, Pak Dirjen bilang, “Makan ikan itu keren, bukan bikin cacingan”. Betul juga sih, cacing mah hidupnya di tanah, bukan di pempek.

Program Gemarikan ini juga bukan sekadar ceramah sambil nunjuk grafik. Ada aksi nyata 500 paket produk ikan dibagiin ke kelompok rentan stunting.

Ibu-ibu yang biasanya ngelus perut sambil mikir beli skincare atau sarden, sekarang bisa elus perut sambil makan ikan segar. Yang tadinya cuma kenal lele goreng di pinggir jalan, sekarang mulai kenal gurameh kukus pakai saus asam manis.

Lalu muncullah ide bikin Kampung Nelayan Merah Putih, ini bukan kampung biasa, ini kampung yang isinya bukan cuma nelayan, tapi juga harapan, cita rasa, dan sedikit bau amis yang menyehatkan.

Ibu Cici, anggota DPR yang juga eks korban mitos cacingan, bilang kalau dulu dia takut makan ikan, sekarang balas dendam makan ikan sampai kenyang, lalu nyuapin suami.

Cici ini mewakili banyak orang dewasa yang dulunya ditakut-takuti sama petuah ngawur. Sekarang mereka sadar, “Lebih baik amis sedikit daripada bodoh seumur hidup”. Karena, kata pepatah lama, ikan itu bukan hanya enak di mulut, tapi juga pintar di otak.

Kalau kamu masih percaya makan ikan bisa bikin cacingan, mungkin kamu perlu makan otak-otak yang bukan cuma enak tapi juga mengandung logika, sebab zaman sekarang, yang bikin stunting bukan hanya kurang gizi, tapi juga kebanyakan percaya mitos warisan dari simbah yang belum sempat kenal sushi.

Mari makan ikan, bukan makan omongan orang, karena seperti kata pepatah baru, “Yang takut makan ikan, biasanya belum pernah makan pindang patin hasil racikan mertua”, dan seperti kata KKP ikan itu sahabat otak, bukan temannya cacing.

Kalau nelayan sudah semangat melaut, pembudidaya sudah siap panen, dan ibu-ibu mulai doyan makan ikan, jangan sampai kita malah balik ke laut cari cacing.

Lebih baik kita dukung Kampung Nelayan Merah Putih, sambil nyanyi kecil di dapur, “Iwak peyek iwak mujaer… ora mangan ora waras…”.[***]

Terpopuler

To Top