Obyek Wisata

Cerita Optimis dari Raja Ampat

ist

Sumselterkini.co.id,-  Kalau ada surga yang bisa dijangkau pakai pesawat dan speedboat, itu namanya Raja Ampat,  percayalah, surga ini tidak sedang bubar, meskipun belakangan ada kabar angin yang membuat pelancong sempat urung nyelam, mulai dari penutupan Pulau Wayag hingga gosip tambang nikel pemerintah kita, yang kali ini sigap bagaikan satpam kos-kosan saat malam Minggu, langsung pasang badan.

Jangan sampai gara-gara satu-dua riak, kita langsung mengira seluruh samudra sedang bergolak seperti kata pepatah Papua yang dimodifikasi. “Jangan membakar sagu hanya karena kelapa jatuh di sebelah dapur”.

Kementerian Pariwisata, dengan gaya koordinasi yang rapi seperti rombongan pengantin adat, memastikan bahwa Raja Ampat tetap aman, nyaman, dan memukau. Pulau Wayag memang sementara istirahat, tapi wisata lain, seperti Manta Point, Cape Kri, hingga Blue Magic masih menyambut tamu dengan pelukan karang warna-warni dan ikan yang narsis di depan kamera GoPro.

Bayangkan, sudah jauh-jauh terbang dari Hamburg atau Makassar, masak iya batal nyelam cuma karena baca komentar netizen yang isinya. “Wah bahaya tuh sekarang!”. Padahal komentar itu ditulis dari warnet di Bekasi sambil ngudud dan belum pernah ke Papua seumur hidup, Ckckck.

Pemerintah sendiri, lewat Perpres 87 Tahun 2024, serius merawat Raja Ampat agar tetap jadi model wisata kelas dunia. Ini bukan wisata ecek-ecek. Ini konsep High Quality Sustainable Tourism yang bukan hanya soal foto-foto cantik, tapi juga ekonomi warga, kearifan lokal, dan laut yang tetap biru, bukan biru karena limbah.

Dan hebatnya lagi, langkah konkret pun sudah jalan, Kementerian Dalam Negeri, aparat keamanan, hingga tokoh adat duduk bareng bukan main uno atau remi, tapi musyawarah strategi. Sinergi ini bukan sinetron. Ini realita yang dijalankan dengan tekad bahwa wisata bukan cuma untuk turis, tapi juga masa depan rakyat Raja Ampat itu sendiri.

Ibarat kapal pinisi, jangan cuma lihat layar sobeknya, lihat juga nahkodanya yang lagi kerja keras supaya kapal nggak oleng. Di balik kabar yang sempat keruh, masih ada laut yang jernih dan komitmen pemerintah yang sebening air di Teluk Kabui.

Kalau pun ada tantangan, ya itu bagian dari dinamika bahkan laut pun kadang pasang dan surut. Yang penting, jangan sampai wisatawan ikut hanyut oleh hoaks, lalu batal menyapa hiu karpet Wobbegong hanya karena baca judul berita setengah matang.

Raja Ampat masih dan akan selalu jadi primadona wisata Indonesia, jangan sampai kita sebagai bangsa justru merusak citra wisata sendiri, sementara turis dari luar negeri sudah antre demi selfie bareng pari manta. Ingat kata pepatah “Batu karang tak akan tenggelam walau diterjang ombak gosip”. Jaga bersama Raja Ampat, sama artinya dengan menjaga etalase terindah milik Ibu Pertiwi.

Raja Ampat bukan destinasi ecek-ecek, ia bukan sembarang pulau, tapi mutiara di ujung timur yang tak bisa dikalahkan hanya oleh riak-riak isu. Pemerintah sudah sigap, rakyat lokal tetap ramah, dan ikan-ikan di sana masih rajin ikut foto bareng wisatawan. Jadi, tak ada alasan buat takut atau ragu datang.

Kita sedang bicara tentang aset pariwisata yang indah,  bukan iming-iming brosur yang direkayasa, jangan sampai karena satu-dua berita miring, kita jadi seperti orang beli semangka cuma lihat kulitnya langsung batal padahal dalamnya merah manis dan bebas biji. Kalau Raja Ampat ibarat rumah mewah, ya masa kita fokus sama retak kecil di dinding, tapi lupa sama kolam renang pribadi yang isinya lumba-lumba tersenyum?.

Ini waktunya kita jadi duta wisata, bukan tukang sebar kabar,  bantu jaga citra, rawat keindahan, dan dukung kebijakan positif karena kalau bukan kita yang jaga, nanti turis luar yang akan “membungkus” pesona Raja Ampat, lalu kita cuma bisa nonton dari TV sambil ngunyah kerupuk. Ingat juga pepatah lawas versi update “Barang siapa menjaga lautnya, maka wisatawan akan datang tanpa banyak drama”. Pasang snorkel, siapkan kamera underwater, dan jangan lupa tersenyum, sebab Raja Ampat tetap aman, tetap menawan, dan tetap jadi primadona di hati dunia.[***]

Terpopuler

To Top