BAYI memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan terserang iritasi dan penyakit. Masalah ringan seperti jerawat biasanya dapat hilang dengan mudah. Namun, orang tua sering kali keliru mengenali ciri-ciri eksim pada bayi sebagai jerawat. Padahal, eksim dapat menimbulkan gatal hebat yang mengganggu bayi dan perlu ditangani lebih lanjut.
Perbedaan ciri-ciri jerawat dan eksim pada bayi
Jerawat dan eksim sama-sama ditandai dengan bercak kemerahan pada kulit, tapi keduanya disebabkan oleh hal yang berbeda. Jerawat pada bayi muncul akibat perubahan hormon pada tubuh ibu.
Sementara itu, eksim merupakan kondisi genetik ketika tubuh hanya dapat memproduksi sel lemak yang disebut ceramide dalam jumlah sedikit. Supaya Anda bisa membedakannya, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
1. Warna dan penampilan
Ada dua jenis jerawat yang muncul pada kulit bayi. Jerawat neonatal alias bayi baru lahir tampak seperti jerawat putih, komedo, atau bintil kemerahan yang mungkin berisi nanah pada kulit. Sementara jerawat infantil (yang muncu pada usia 3-6 bulan) bisa muncul dalam bentuk komedo hitam, komedo putih, atau membentuk kista.
Eksim pada bayi muncul dengan ciri-ciri yang berbeda. Kulit yang terkena eksim biasanya tampak memiliki bercak merah dengan permukaan yang kering, kasar, dan gatal. Jika terinfeksi, eksim akan tampak berwarna kuning dengan benjolan berisi nanah pada bagian tengahnya.
2. Usia bayi saat gejala muncul
Pembentukan jerawat pada bayi berbeda sesuai jenisnya. Jerawat neonatal muncul dalam waktu 6 minggu pertama setelah kelahiran. Berbeda dengan jerawat neonatal, jerawat infantil biasanya baru muncul saat bayi berusia 3-6 bulan.
Eksim juga dapat terjadi pada beberapa bulan awal usia bayi, terutama pada bulan pertamanya. Namun, ciri-ciri eksim pada bayi umumnya muncul di antara usia 6 bulan hingga 5 tahun.
3. Tempat munculnya gejala
Jerawat dan eksim dapat muncul pada beberapa bagian tubuh yang sama, tapi ada pula bagian tubuh yang lebih rentan. Jerawat lebih banyak muncul pada area tertentu seperti dahi, dagu, kulit kepala, leher, dada, dan punggung.
Ciri-ciri eksim pada bayi juga bisa tampak pada area dahi dan dagu. Selama enam bulan pertama kehidupan si kecil, penyakit ini muncul pada wajah, pipi, dan kulit kepala. Beberapa bayi pun bisa mengalaminya pada persendian lengan dan kaki.
4. Pemicu gejala
Ada berbagai faktor yang dapat membuat gejala jerawat pada bayi semakin parah. Faktor tersebut di antaranya paparan susu formula, bahan pakaian yang dicuci dengan detergen kuat, atau produk kebersihan yang justru menimbulkan iritasi.
Berbeda dengan jerawat, eksim dapat bertambah parah bila kulit bayi menjadi kering, terpapar pemicu iritasi dan pemicu alergi, serta terkena panas dan keringat. Kondisi seperti stres juga dapat memperparah iritasi dan rasa gatal.
Jerawat dan eksim pada bayi memiliki ciri-ciri yang hampir mirip. Gejalanya pun hanya berlangsung selama sementara dan Anda bisa mengatasinya dengan mudah.
Perbedaannya, eksim merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Pengobatan eksim hanya bertujuan untuk menghilangkan gejala dan mencegahnya muncul kembali. Namun eksim akan menghilang seiring pertumbuhan anak.
Walaupun tidak berbahaya, sensasi gatal dan perih akibat keduanya bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Jadi, bila Anda mendapati munculnya gejala yang tidak wajar pada tubuh si kecil, jangan ragu untuk memeriksakannya pada dokter terkait guna mendapatkan penanganan yang tepat.[**]
Sumber : Hallosehat.com