Tips

Anda Punya Jenggot ? Waspadai Ini

foto : ilustrasi

JENGGOT sering dijadikan pertanda kejantanan seorang pria, namun tidak sedikit pula yang enggan memeliharanya dengan alasan tidak higienis. Tidak tanggung-tanggung, ada sebagian orang yang malah menyebutkan bahwa jenggot bisa lebih banyak mengandung kuman dibandingkan ruang toilet.

Pernyataan tersebut mengundang perdebatan mengenai higienis jenggot. Sebuah penelitian juga dilakukan untuk membuktikan hal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenggot ternyata tidak menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan. Sebaliknya, wajah tanpa jenggot ditemukan lebih mempunyai beberapa jenis bakteri dibandingkan wajah dengan jenggot. Hanya saja, penelitian ini masih terbatas dan belum mampu menentukan apakah lebatnya jenggot berpengaruh kepada kolonisasi bakteri.

Meski demikian, faktanya ada beberapa masalah kesehatan yang bisa menimpa jenggot bila tidak dirawat dengan baik. Beberapa masalah di bawah ini adalah contoh nyata dari hadirnya masalah kesehatan pada jenggot.

Kutu Kemaluan

Jenggot juga berpotensi menjadi tempat bersarangnya kutu kemaluan yang bernama latin Phthirus pubis. Ini merupakan serangga kecil yang lebih suka hidup pada rambut manusia yang lebih kasar, seperti rambut kemaluan. Kutu kemaluan juga bisa saja ditemukan pada bulu kaki,  bulu ketiak, rambut di dada, perut, dan punggung. Selain itu, dapat pula terdapat di rambut pada wajah, misalnya jenggot dan kumis. Walau jarang, alis dan bulu mata bisa juga terdapat kutu kemaluan.

Kutu kemaluan menyebar melalui kontak fisik, terutama kontak seksual. Aktivitas seksual, seperti oral dan anal seks, juga bisa menjadi penyebab terjadinya perpindahan kutu kemaluan dari satu orang kepada orang lainnya. Kontak lainnya yang rawan menjadi media perpindahan kutu kemaluan adalah dengan berpelukan atau berciuman. Meski jarang, kutu ini juga bisa menyebar melalui benda-benda pribadi, seperti pakaian, handuk, dan selimut.

Mereka yang memiliki kebersihan tubuh yang baik pun bisa saja terjangkit kutu kemaluan selama melakukan kontak fisik dengan orang yang sudah memilikinya. Serangga ini berpindah melalui perantara rambut dan membutuhkan darah manusia untuk bertahan hidup. Dengan demikian, kutu kemaluan mustahil berpindah kecuali ke tubuh manusia.

Tumbuhnya Kurap

Jika pada jenggot muncul ruam yang bersisik dengan bentuk bulat atau oval, kemungkinan adalah kurap. Tepian kurap biasanya lebih gelap, sementara pusatnya memiliki warna lebih terang sehingga berbentuk seperti cincin. Hanya saja, tidak selamanya kurap pada jenggot memiliki pola yang sama.

Pada tingkatan yang parah, kurap pada jenggot mengalami meradang, memerah, berkerak, bengkak, dan disertai dengan tonjolan seperti lepuhan. Jika tidak segera diobati, kurap pada jenggot bisa menimbulkan jaringan parut permanen.

Kurap (ringworm) yang juga dikenal dengan istilah ‘tinea’ ini disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita. Gangguan ini bisa menular dengan cara bersentuhan dengan seseorang yang sudah terkena sebelumnya. Selain sesama manusia, kurap juga bisa ditularkan melalui hewan yang memilikinya. Barang-barang pribadi, topi, sisir, sikat gigi, handuk, dan pakaian dari orang yang terkena kurap juga bisa menjadi perantara.

Mengingat jenggot bisa menjadi tempat untuk kutu kemaluan dan kurap, maka pemiliknya harus memastikan kebersihannya. Selain memastikan kebersihan jenggot, pastikan juga untuk menghindari perilaku yang bisa menyebabkan terjangkit dua masalah di atas.[**]

Sumber : Alodokter.com

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com