Sumselterkini.co.id, – Di suatu pagi yang cerah, cerah kayak layar laptop baru di-setting brightness full sebuah kabar mengejutkan mendarat di Jakarta. Bukan, ini bukan tentang sinetron yang tayang 200 episode tapi konfliknya itu-itu aja. Ini tentang Microsoft, perusahaan raksasa teknologi dari negeri seberang, yang katanya bawa duit Rp27 triliun ke Indonesia. Iya, beneran. Bukan receh, bukan juga saldo Paylater, tapi duit beneran. 27 T, bos!
Di kantor Kemkominfo ..eh, sekarang namanya Kemkomdigi biar makin techy ada pertemuan penting. Ibu Menteri Meutya Hafid udah siap dari pagi, lengkap dengan blazer kece dan sikap tegas ala dosen pembimbing skripsi. Duduk juga di situ Wakil Menteri Nezar Patria, yang ekspresinya setenang admin WiFi pas diminta reset router. Dan tentu saja, hadir pula orang penting dari Microsoft Dharma Simorangkir, yang senyumnya nggak kalah cerah dari lampu ringlight seleb TikTok.
“Ini serius, ya. Transformasi digital itu arahan langsung dari Pak Presiden. Kita harus bikin Indonesia lebih kompetitif,” ujar Bu Meutya, sambil menatap slide PowerPoint yang isinya grafik dan kata ‘AI’ diulang-ulang kayak mantra.
Pak Nezar juga ikutan nyamber, “Regulasi digital itu penting. Kita bangun Government Cloud, biar data negara aman, terstruktur, dan nggak nyasar ke tempat nggak jelas.”
Sementara Pak Dharma dari Microsoft, dengan gaya santai ala mentor startup, langsung nyeletuk, “Kita bawa investasi ini buat bangun cloud region di Indonesia. Jadi nanti, bukan cuma awan yang berarak di langit, tapi ada awan digital juga!”
Wow, bener-bener… Kalau biasanya ada orang datang ke Jakarta bawa oleh-oleh, Microsoft malah bawa duit Rp27 triliun. Kayak tamu datang ke rumah dan bilang, “Permisi, ini saya bawa sedikit oleh-oleh. Isinya server, AI, dan mimpi besar jadi raja digital.”
Tapi tunggu dulu, bukan cuma bangun data center doang. Microsoft juga ngajak kolaborasi! Katanya, anak-anak Indonesia bisa ikut riset, bikin produk digital sendiri, dan kalau jago bisa tembus pasar global. Ini kayak bilang, “Eh, sini, kita masak bareng. Bumbunya dari kamu, ovennya dari kita, nanti jualannya bisa ke mana-mana.”
Buat kamu yang masih mikir AI itu cuma buat bikin filter muka glowing di Instagram, sekarang waktunya sadar. AI ini bisa bantu pertanian, pendidikan, sampai layanan publik. Microsoft sendiri bakal ngadain acara AI Tour di Jakarta tanggal 27 Mei. Jadi kalau kamu lihat banyak orang berdasi bicara soal ‘machine learning’, itu bukan sekte baru, itu acara beneran.
Jadi, Microsoft udah nyemplung ke Indonesia dengan modal segede gunung duit. Kita nggak bisa lagi cuma jadi penonton yang nonton cloud dari kejauhan. Sekarang saatnya kita jadi pemain. Entah itu jadi developer, peneliti, atau minimal penonton yang ngerti. “AI is coming. Siap-siap, bro. Jangan cuma rebahan, tapi rebahan sambil ngoding!”.[***]