Tekno

Tahukah Anda dengan Tanaman Ini ?

Tumbuh subur di taman Amanzi Waterpark Citra Grand City.

foto : one

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Kigelia merupakan genus tumbuhan berbunga dalam keluarga Bignoniaceae yang tumbuh di alam tropis Benua Afrika.

Nama Genus ini berasal dari nama Mozambik ‘Bantu’ Kigelia keia, nama umumnya Sausage Tree (Pohon Sosis). Sedangkan nama dalam Bahasa Afrikanya adalah Worsboom yang juga berarti Pohon Sosis.

Buah Sosis Raksasa ini bisa mencapai 15 krg, dengan panjang satu meter yang tumbuh subur di taman Amanzi Waterpark Citra Grand City.

Banyak manfaat kabarnya dari buah Kigelia Africana ini sangat banyak diantaranya sebagai antioksidan, dapat mengobati penyakit kulit, malaria, disentri, diabetes, pneumonia serta berkhasiat untuk perawatan kencantikan seperti menghaluskan kulit.

Selain di Amanzi, Waterpark tumbuhan unik ini juga ditanam dan dikoleksi di Kebun Raya-LIPI yang berasal dari Afrika selatan, banyak tumbuh di daerah savana dan pinggiran hutan di tepian sungai dari KwaZulu-Natal hingga Tanzania.

Dikenal dengan nama pohon sosis atau pohon mentimun karena bentuk buahnya menyerupai sosis maupun mentimun. Tinggi pohon sosis mencapai 18 meter, kulit kayunya lunak berwarna coklat abu-abu, panjang daun mencapai 20 cm dengan jumlah lipatan antara 3-8 lipatan, jumlah lipatan ini akan lebih besar apabila tumbuh di area terbuka. Buahnya berdiameter 7,5 cm hingga 10 cm dengan panjang antara 30 – 90 cm.

Pohon sosis berbunga setahun sekali antara bulan Agustus hingga November, bunganya berwarna merah gelap mekar pada malam hari dan penyerbukannya dibantu oleh kalelawar (biasanya kelelawar melakukan penyerbukan pada pohon yang berbunga putih, mungkin karena bunga pohon ini berbau kuat, sehingga disukai juga oleh kelelawar) dan serangga lainnya.

Masyarakat Tonga menggunakan tepung buah sebagai penyembuh bisul , sedangkan buah dan kulit kayunya direbus untuk diminum sebagai obat sakit perut.

Baik buah muda maupun buah masak mengandung racun, akan tetapi dapat dikeringkan dan difermentasi dan dicampur dengan kulit kayunya sebagai penambah rasa untuk produksi bir tradisional di Afrika. Biji kadang-kadang dibakar dan dimakan pada saat rawan pangan. Kayunya sangat baik untuk pagar, kotak buah dan perahu tradisional.

 

Sumber : Amanzi Waterpark, Palembang/LIPI

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com