SUMSELGLOBAL

Sekayu Carnaval 2025: Ketika Jalanan Jadi Catwalk, Warga Jadi Model Dadakan!

ist

Tulisan utama dalam Bahasa Indonesia. English version available at the end.

AROMA bakso mangkok gerobakan dan deru knalpot abang ojol yang saban hari lalu lalang di Sekayu, ada satu hari dalam setahun di mana jalanan bukan cuma tempat melintas, tapi jadi panggung perayaan. Yak, itulah Sekayu Carnaval 2025!. Acara yang bakal digelar Selasa, 19 Agustus 2025 ini bukan karnaval kaleng-kaleng, tapi fashion show rakyat yang bikin Paris Fashion Week minggir dulu.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Muba seperti biasa nggak mau kalah gaya.

Kepala Dispopar M Fariz SSTP MM bilang, ini bukan sekadar acara seremonial pengibaran bendera dan lomba makan kerupuk. Tapi ajang mengibarkan budaya, sambil makan pempek dan selfie di pinggir jalan.

Kategori lombanya pun lengkap, dari anak SD yang baru bisa pegang drum band, sampai emak-emak RW yang siap keluarin baju adat peninggalan nenek buyut.

Ada juga lomba Best Costume, siapa tahu kostum dari karung beras dan daun pisang bisa viral dan diundang jadi bintang tamu sinetron.

Yang paling bikin warga ngelirik sampai ke langit ketujuh, tentu saja hadirnya Jember Fashion Carnaval (JFC)!, ibarat undangan pesta ulang tahun, tapi yang dateng Lady Gaga dan pasukannya.

Bisa dibayangkan betapa jalanan Sekayu bakal berubah jadi karpet merah dengan sentuhan jengkol dan kain songket, seperti pepatah lama “Di mana ada karnaval, di situ warga bersorak, asal jangan disuruh gotong sound system sendirian”.

Ketua TP PKK Muba, Hj Patimah Toha pun sumringah, beliau bilang acara ini cakep banget, bukan cuma untuk merayakan kemerdekaan, tapi juga membangkitkan cinta pada tradisi.

Tentu saja, memberi ruang buat masyarakat tampil bukan sebagai penonton, tapi pemeran utama, karena siapa bilang jadi warga biasa nggak bisa jadi ratu semalam?

Sekayu Carnaval 2025 bukan cuma soal defile baju adat dan tabuhan drum band, tapi tentang bagaimana rakyat ikut membingkai kemerdekaan dengan warna mereka sendiri,  bukan sekadar acara tahunan, tapi momentum ketika sejarah dan masa kini menari bersama di atas aspal jalan.

Seperti kata orang bijak “Kemerdekaan bukan hanya dirayakan dengan kembang api, tapi juga dengan tawa, busana, dan semangat gotong royong di atas catwalk rakyat”.[***]


Sekayu Carnaval 2025: When the Streets Turn into a Runway and the Villagers into Fashion Icons!

IN the humble town of Sekayu, where the aroma of street bakso dances with the exhaust of passing motorcycles, there’s one day each year when the roads don’t just lead somewhere—they become the main stage. Welcome to Sekayu Carnaval 2025, where community pride struts like a model in seven-inch heels.

Scheduled for Tuesday, August 19, 2025, this carnival is the lovechild of Musi Banyuasin’s Youth and Sports Office, decked out in full regalia. Forget boring parades—this is local couture meets cultural boom, where school kids, teachers, and the entire neighborhood become accidental celebrities.

The categories? Oh, it’s spicy. From cultural costumes and drum band showdowns to Best Costume Awards and Best Traditional Outfits by District, it’s basically Project Runway Sekayu Edition. If you’re wondering whether grandma’s batik with sequins still slays—this is your time.

But the real cherry on top? The arrival of Jember Fashion Carnaval (JFC). Yep, the big guns are coming. It’s like inviting the Avengers to your kampung’s birthday bash. Get ready for extravagant feathers, cultural flair, and maybe someone dressed as a mythical Garuda with LED wings.

As the locals say “A good carnival lifts spirits; a great one lifts everyone off their plastic chairs to cheer

Even the head of the Muba Women’s Association, Hj Patimah Toha, gave her full thumbs-up. According to her, this is more than a celebration—it’s a beautiful mix of tradition, creativity, and community pride.

Sekayu Carnaval 2025 isn’t just an event; it’s a cultural uprising in sequins and songket. A vibrant way for everyday people to declare, “I may not be on TV, but I own this street today!”

Or in other words “True independence isn’t just marked by flags and anthems, but by proud hearts walking in unity down familiar streets dressed in tradition“.[***]

Terpopuler

To Top