PERJALANAN jauh dan berliku
Selami laut terbangi benua seperti hantu
Tapi dia tak lelah dan layu
Tak kasat mata selalu mengukir pilu
Terus bergerilya dan menyelinap selalu
Dimana-mana menebar duka dan kelu
Yang abai
tak peduli
alai dan lebai
tak percaya ini pandemi
tak mau sembunyi
tak mau menerapkan isolasi
susah diminta menyendiri
tak mau tangan dicuci
tak mau masker dipakai
Juga yang tak mau membatasi diri
Siap-siap jadi ODP, OTG, PDP atau terpapar pasti
Kita tak boleh lemah
Tetap perkuat ibadah
Nikmati libur sekolah
Kerumunan hindarilah
Masker tutupi wajah
Cuci tangan berbusa basah
Karyawan jangan jadi susah
Pengusaha pikirkan anak buah
Tolak salaman tetap ramah
Karena dokter sudah bersumpah
Jasa dan pengorbanannya jangan dibantah
Walau resepnya berupa entahlah
Pemerintah sudah keluarkan titah
Kita ikuti sesuai perintah
Jaga jarak taklah buat kita kalah
Droplet telah memercikkan wabah
Bersatu meski tak bergandengan tetap gagah
Tularan melalui reseptor buat semua payah
Pembatasan dan isolasi tak boleh lengah
Apapun suku dan bahasa
Dimanapun beribadah
Warna kulit dan sipit mata
Apalagi ras dan tahta
Miskin atau kaya
Di kota ataupun desa
Kantor atau kaki lima
Di bawah terik atau di belakang meja
Bergandengan memang tak bisa
Bukan penghalang untuk bersama
Waspada bukan wujud curiga
Tak tahu siapa yang penderita
Semua mari berusaha dan berupaya
Sembari berserah kepada Sang Maha
Palembang, 5 April 2020
Muhamad Nasir
Penulis dan jurnalis