Sumselterkini.co.id, -“Menunggu maut” adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang berada dalam keadaan yang sangat berbahaya atau sakit parah sehingga kematiannya mungkin terjadi dalam waktu dekat. Ungkapan ini sering digunakan secara kiasan untuk menyiratkan bahwa seseorang berada dalam keadaan yang sangat sulit atau tak terhindarkan. Misalnya, jika seseorang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mereka mungkin mengatakan bahwa mereka sedang “menunggu maut” karena mereka tahu bahwa kematian mereka hanya masalah waktu.
Namun, perlu dicatat bahwa ungkapan ini cenderung subjektif dan tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam beberapa kasus, ungkapan ini juga dapat digunakan secara harfiah untuk menggambarkan situasi di mana seseorang benar-benar menunggu ajalnya karena alasan tertentu.
Berikut ada puisi yang menarik yang bisa jadi bahan renungan ente :
Menunggu maut
Di antara kegelapan malam yang kelam, Kutemui sejuknya udara yang dingin.
Ku duduk sendiri di tengah sunyi, Menunggu kedatangan maut yang pasti.
Detik-detik berlalu tanpa henti, Tak ada suara, tak ada yang hadir.
Hanya ada bayang-bayang di relung hati, Memanggilku perlahan, memanggilku pergi.
Namun, dalam hening ini terbersit harap, Bahwa maut datang dengan damai dan lembut.
Tanpa derita, tanpa penderitaan yang terlampau, Hanya pergi dengan tenang, menuju keabadian.
Dalam setiap napas yang kudekap, Kurasakan hembusan kehidupan yang semakin tipis.
Namun, takkan ku menyerah begitu saja, Kupercaya, masih ada tugas yang menanti.
Maut, engkau tetap hadir dalam perjalanan, Tak mungkin terhindar dari panggilanmu.
Namun, hingga saatnya tiba, biarkan aku berjuang, Menyisir waktu, mengejar impian yang tersisa.
Karena maut bukan akhir dari segalanya, Namun awal dari perjalanan abadi. Maka,
di tengah penantian ini, kumohon, Jadikanlah hidupku berarti, sampai akhir nanti. [***]