Seni & Budaya

Diantar Memutar Takut Tertular

Foto : istimewa

Di teritorial kami,

Awalnya bangga disebut tiada

Ternyata ditemukan sudah ada

Semuanya ramai dan mengangguk senada

#DiRumahSaja merajai gawai warganet  di persada

 

Badannya memang ada di rumah

Belajar mengerjakan pekerjaan rumah

Beribadah sesuai fatwa  berjemaah di rumah

Pasar pun kalau bisa dipindah di rumah

Berkemurun pun melarangnya dari rumah

Menjdi slogan di berbagai media: #BekerjaDariRumah

Dimana-mana terdengar: #KamiBekerjaAndaDirumah

Nanti lama-lama apa lagi  yang bisa dikunyah

Bisa-bisa kami di rumah semua kan jadi lemah

Sampai akhirnya semuakan  jadi punah

 

Semuanya berharap negatif

Tak ada yang ingin diumumkan Gugas positif

Karena virus qif ini ternyata memang tidak selektif

Makanya pembatasan sosial pun ditetapkan pemerintah

Entah kenapa diubah pembatasan fisik sesuai perintah

Banyak yang berharap karantina wilayah

Yang diterapkan pembatasan sosial berskala besar sesuai titah

 

Yang penting kini kita semua tidak tertular

Sehingga darurat sipil pun tak perlu digelar

Dulu pemakaman bagusnya yang ramai para pengantar

Beda sekarang semua takut dan tak ada yang mau antar

Tanpa doa dan kembang ditebar

Bahkan ada keranda dipaksa dahulu berputar-putar

Prosesi sepi itu ramai ditolak warga sekitar

Itu ada tersiar dalam berita media tersebar

Entahlah, sampai mereka terkubur pun semua masih  takut tertular

 

Palembang, 2 April 2020

 

Muhamad Nasir

 

Penulis dan jurnalis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com