San Francisco, Amerika Serikat – Konsul Jenderal RI San Francisco, Prasetyo Hadi, mengemukakan kekayaan budaya Indonesia telah memperkaya corak keberagaman masyarakat AS, khususnya di Pantai Barat bagian Utara AS.
“Masyarakat dan diaspora Indonesia, bersama dengan masyarakat Asia Amerika lainnya, kenyataannya telah ikut memperkaya pluralitas masyarakat AS serta menjaga reputasi San Francisco yang terkenal dengan keberagamannya, bahkan berkontribusi positif dalam membentuk sejarah panjang negara Paman Sam ini,” katanya dalam sambutan perayaan Asian American Pacific Islander (AAPI) Heritage Month ke-19, kemarin.
Menurutnya peran masyarakat Indonesia di San Francisco Bay Area di bidang Pendidikan dan inovasi, misalnya, juga tidak kalah penting dan ikut berperan bersama warga Asia lainnya”, imbuhnya.
Konjen Prasetyo menyaksikan besarnya animo masyarakat lokal sejak kegiatan dibuka hingga menjelang selesai acara, masyarakat terus mengalir berdatangan ke lokasi acara.
Menurutnya, sejak awal Mei lalu dimana perayaan 19th Asian American Pacific Islander (AAPI) Heritage Month dibuka langsung oleh Walikota San Francisco, London Breed, Indonesia telah menjadi bagian penting dengan berbagai inisiatifnya untuk menggelar kegiatan promosi kultural dan kuliner guna terus meningkatkan citra positif keindahan ragam budaya dan makanan Indonesia kepada masyarakat AS.
Kegiatan yang diselenggarakan Friends of Indonesia, bagian dari komunitas Indonesia di Pantai Barat Utara AS itu, dihadiri setidaknya 750 peserta yang mayoritas berasal dari warga lokal, masyarakat ekspat, pelajar dan diaspora Indonesia di San Francisco Bay Area.
Profil Indonesia adalah kekayaan kulinernya
“Tidak kalah penting dari semakin memperkenalkan profil Indonesia adalah kekayaan kulinernya”, ujar Angela Tjitradi, Ketua Friends of Indonesia.
Dia menjelaskan Indonesia dikenal dengan kekayaan kulinernya karena memiliki lebih dari 5 ribu resep kuliner tradisional, jumlah resep makanan terbanyak di dunia. Menurut Angela, perayaan warisan budaya bangsa-bangsa Asia Pasifik dan Amerika merupakan momentum penting untuk dimanfaatkan Indonesia guna mempopulerkan kekayaan kuliner Indonesia ke masyarakat internasional yang berada di San Francisco.
Dalam perayaan tersebut, para pengunjung terlihat merasakan berbagai masakan khas Indonesia yang disajikan, mulai dari nasi padang, nasi gudek, beragam menu nasi goreng, baso tahu (siomay Bandung), pempek, karedok, arem-arem, rempeyek, serta beragam aneka jajanan seperti lapis legit, ketan srikaya, kelepon, lemper, martabak, risoles, dadar gulung, serta berbagai minuman dan kopi khas Indonesia.
Konsul Penerangan Sosial Budaya, Mahmudin Nur Al-Gozaly, menuturkan bahwa upaya untuk terus mempopulerkan citra rasa kuliner Indonesia di luar negeri merupakan program gastrodiplomasi KJRI San Francisco yang dilakukan secara berkesinambungan. “Kuliner Indonesia tidak saja enak dan istimewa, tetapi juga memiliki banyak ragam rasa dan jenis yang menjadi khas daerah masing-masing di Indonesia”, tambah Mahmudin.
Di sela-sela pengunjung memadati lokasi sambil menikmati bazar makanan yang ada, mereka dimanjakan dengan berbagai pertunjukan tarian tradisional, di antaranya Tari Yapong oleg grup seni Lestari Indonesia dan rangkaian permainan gamelan Bali yang ditampilkan oleh Gamelan Sekar Jaya – grup seni asal Berkeley yang beranggotakan para seniman lokal AS dan asing yang dipimpin Dr. Gillian Irwin – seorang etnomusikologi lulusan dan mengajar di Universitas California Davis. Ia juga sangat mahir memainkan berbagai alat gamelan dan seni musik tradisional Bali, Jawa dan Sunda.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin memperkuat konektivitas diplomasi budaya pada citra positif yang dibangun, sekaligus meningkatkan daya tarik Indonesia termasuk beragam potensi ekonomi dan pariwisatanya. Sehingga berbagai upaya diplomasi budaya yang dilakukan akan mendukung pula diplomasi ekonomi Indonesia.[***] ril/foto : KJRI San Francisco