SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Jaringan Suara Indonesia (JSI) meliris hasil surveinya yang dilakukan pada awal Juli lalu untuk pemilihan Walikota/wawako Palembang, Dari 14 nama yang di survei tersebut, ada lima nama masih memiliki elektabiltas tertinggi yakni, Harnojoyo (incumbent), Sarimuda, Lury Elza Alex, M Akbar Alfaro dan Mularis.
Namun yang paling mengejutkan ada salah satu pendatang baru masuk lima besar dari hasil survei JSI, yakni M Akbar Alfaro. M Akbar Alfaro menempati urutan ke empat tertinggi elektabilitasnya dibanding bakal calon walikota/wakil walikota lainnya yang ikut meramaikan bursa pilkada Palembang 2018.
Direktur Eksekutif JSI, Fajar S Tamim mengatakan, lima kandidat ini memiliki elektabilitas tertinggi sehingga sangat berpotensi, sedangkan yang lain masih sangat kecil dan dapat dikatakan sulit untuk mengejar,” kata Fajar kepada wartawan di Palembang, Kamis (27/7/2017).
“Walaupun pendatang baru ia mampu bersaing dengan wajah lama dan bahkan mengungguli kandidat lainnya,”ungkapnya.
Dengan waktu yang masih cukup lama, ungkapnya, maka sangat berpeluang untuk mengejar elektabilitas seiring dengan angka popularitas yang meningkat,
Ia pun menyebutkan, angka popularitas kelimanya beragam. Dimana tingkat keterkenalan publik terhadap Harnojoyo dan Sarimuda sudah sangat tinggi sehingga elektabilitasnya mentok.
“Sedangkan Mularis cukup dikenal tapi elektabilitasnya masih rendah, kemudian M Akbar Alfaro, popularitasnya masih rendah, sehingga mempengaruhi elektabilitasnya. Dengan waktu yang cukup panjang Akbar diyakini masih mampu mengejar elektabilitasnya seiring popularitasnya terus meningkat,”imbuhnya.
Dia menilai dengan posisi sekarang berada dirutan keempat, Akbar sangat terbuka untuk mengejar. Apalagi popularitasnya belum merata, sehingga celah elektabilitasnya cukup terbuka jika semua tempat di kota Palembang dan pemilih dia sentuh nanti.
Ditambahkan Fajar, biasanya trend pemilih, elektabilitas dipengaruhi popularitas. Sebab orang memilih pasti kenal terlebih dahulu.
Lebih lanjut, menurut Fajar, dalam pilkada nanti pasangan calon walikota dan wakil walikota akan mempengaruhi pemilih. Artinya, dari kelima nama tersebut sangat dinamis siapa yang akan berpasangan, siapa yang akan menjadi walikota, atau jadi wakil walikota.