SUMSELTERKINI.ID, Palembang – RA Anita Noeringhati, SH, MH, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sumsel menambahkan bahwa figur Ketua Umum Partai Golkar saat ini sanggup menyajikan sisi berbeda yang diyakini mampu menggaet suara anak muda.
“Ketua Umum adalah figur yang harus diteladani, Pak Airlangga bisa menyajikan visi berbeda, memberikan kepercayaan anak muda untuk menggerakan organisasi internal partai. Dengan Pak Airlangga, kami yakin dapat menarik suara potensial anak muda,” tutur Anita dalam sesi ke dua diskusi tersebut.
Diskusi Publik ini adalah agenda Komunitas Tentang Golkar yang telah dilaksanakan di Tangerang, Medan, Malang, Jakarta, Bandung, Makassar dan Palembang. Pada pekan depan komunitas ini akan menyelenggarakan kegiatan serupa di Kota Samarinda, Surabaya dan Semarang
Untuk terjun ke dunia politik memang tidak semudah membalikan telapan tangan, apalagi untuk bertarung meraih kursi di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang, memang dibutuhkan kerja keras. Partai politik tidak menentukan semuanya tetapi figur seorang calon bisa juga menjadi penentu, paling tidak antara figur dan partai politik saling beriringan. Hal ini dikemukakan RA Anita Noeringhati, SH, MH, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sumsel usai diskusi publik ‘Partai Golkar dan Peta Politik Sumatera Selatan Menuju Pemilu 2019’, Sabtu (21/7) di Dipo Cafe Palembang.
“Peta Politik, mesin politik dan seorang figur, sebetulnya dari dulu bicara partai politik, itu tidak menentukan semuanya, tetapi figur seorang calon itu bisa menjadi penentu untuk caleg itu sendiri, paling tidak antara figur dan partai politik itu saling beriringan dan bisa saling menonjolkan, mulai dari ketua umum sampai ke level bawah, apa yang harus disajikan, dan itu harus runtuh kepada masyarakat, seperti sekarang Ketum Golkar mengatakan program ekonomi kerakyatan yang harus diutamakan,” urainya.
Menurutnya, jika dikatakan seluk-beluk dalam memperoleh suara sudah dikuasainya itu tidak betul. “Kenyataannya Pileg pertama dengan kedua itu berbeda, saya yakin untuk Pileg ketiga ini juga berbeda lagi,” jelasnya.
Ketika berbicara mengenai suara, kita harus mempunyai basis, memang basis itu adalah masyarakat yang menjadi pendukung panatik, itulah yang kita raih tidak begitu bermuluk-muluk.
Saya berpikir dengan kapasitas caleg, jangan dirasa punya uang banyak bisa membeli suara, ini dramatis bagi masyarakat yang mempunyai hati nurani atau mempunyai keterkaitan dengan calon-calon. Mereka, walaupun dibayar tidak akan memilih dia (calon) tersebut. “Untuk memilih, itu sesuai dengan keinginan pemilih nantinya,” urainya, Sabtu (21/7/2018).
“Saya rasa bahwa perjuangan ini harus lebih keras lagi, karena yang akan maju jadi Caleg 2019 ini adalah orang yang mapan, baik dari segi politik maupun dalam segi finance, sehingga bagaimana kita maju untuk caleg ini harus punya trik tersendiri agar masyarakat menengok kepada caleg tersebut,” bebernya.
Ia menuturkan saat ini ada beberapa tokoh politik yang maju di Pileg 2019, untuk itu jangan dianggap enteng jadi harus berhati-hati karena mereka mempunyai kapasitas, baik politik maupun finance.
“Pileg 2019 ini saya betul-betul merasakan perjuangan yang harus lebih dari 2014, walaupun saya sudah dua periode,” tegasnya.
Anita Noeringhati mencalonkan di Calon Legislatif (Caleg) DPRD Sumsel dari Partai Golkar Dapil Palembang 1 Nomor urut 1 ini menambahkan, ritme partai Golkar itu tidak berbeda antara provinsi, pusat maupun daerah, sehingga bisa menyajikan sesuai slogan partai Golkar, “Suara Golkar suara Rakyat,” tandasnya. (asr)