MASA Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) sempat protes, karena dihalangi masuk ke ruang sidang Musda Partai DPD Golkar Sumsel yang berada di dalam Ballroom Hotel Santika Primer Bandara Palembang, Kamis (5/3/2020).
Masa yang hadir sekitar 500 orang tersebut menunggu di Lobby hotel. Mereka menerikan yel-yel ‘AMPI Jaya, AMPI Jaya’.
“Di sini kawan-kawan AMPI ingin adanya keseimbangan, AMPI bagian Partai Golkar. Kami ingin dilibatkan untuk masuk ke dalam, jangan hanya Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang boleh masuk,” ujar Perwakilan AMPI Sumsel, Chandra.
Masa yang sebagian berseragam lengkap bertuliskan AMPI, sebagian lagi berbaju bebas itu meminta kepada organizer community (OC) Musda, untuk masuk ke dalam.
Menurut Chandra, keinginan AMPI masuk ke dalam tidak lain mengawal Ketua AMPI Sumsel Andie Dinialdie, yang maju mencalonkan diri menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah 1 (DPD) Golkar Sumsel.
Andie maju melawan pengurus partai Golkar yang tidak lain adalah Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex.
“Kenapa AMPI dianaktirikan, kami aset Golkar. Kalau kami tidak boleh masuk kawan-kawan AMPG juga harus keluar,” ujar dia.
Negoisasi berlangsung alot, AMPI meminta 50 orang perwakilan untuk masuk. Sedangkan OC harus berkoordinasi dengan Kapolrestabes dan Dirintel Polda Sumsel untuk proses pengamanan.
Anggota OC Musda Golkar Sumsel, Augie Bunyamin, dalam negoisasi mengatakan, tidak memiliki hak untuk menentukan siapa yang boleh masuk ke dalam.
Menurutnya, 130 orang berseragam AMPG berasal dari berbagai macam sayap partai sesuai kesepakatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.
“Permintaan bagi AMPG untuk berada di dalam itu keputusan DPP jumlahnya 130 orang di mana 20 orang adalah dari DPP. AMPI bukan tidak boleh masuk tetapi karena saat pembentukan panitia Musda, struktur AMPI belum terbentuk, jadi tidak dilibatkan,” ujar Augie.
AMPI tidak menerima begitu saja penjelasan dari anggota OC. Mereka tetap menyodorkan 50 nama anggota yang akan masuk ke dalam. Augie menilai dirinya tidak berhak menentukan namun, untuk keamanan jalannya Musda Partai, dirinya akan mendiskusikan permintaan tersebut ke pihak berwenang.
“Kalau perintah polisi saya siap keluarkan semua AMPG yang ada di dalam. Silakan negoisasi sama pihak berwenang. Aku cuma minta disuruh sediakan 130 orang,” ujar Augie.
Jalan satu-satunya dari percikan Musda Golkar Sumsel tersebut, akhirnnya, menghasilkan satu keputusan. Perwakilan OC dan AMPI melakukan negoisasi dengan aparat keamanan di dalam hotel. Butuh waktu sepuluh menit sebelum akhirnya keputusan diambil.
“Hasil kesepakatan di dalam bersama pihak Dirintel dan Kapolrestabes untuk menjaga keamanan jalannya Musda maka disepakati, seluruh AMPG di dalam ditarik keluar kecuali 20 orang dari DPP dan 5 orang perwakilan AMPI boleh masuk ke dalam,” ujar Augie.
Sementara, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Satyadji mengatakan, tak mau lagi melihat ada keributan dan aksi dorong-mendorong untuk masuk ke dalam. Setelah kesepkatan berlangsung pihaknya meminta masa dari kedua sayap partai tidak berseteru lebih lanjut.
“Masalah ketidaktertiban saya maklumi, kalau terjadi keributan kembali, Polisi akan menindak sesuai hukum. Jangan ada teriakan yang memprovokasi. Yang jelas kami bertanggung jawab mengamankan,” tandas dia.[***]
One