Sebuah fenomena yang menjadi hal yang mengeritik pada saat ini adalah ditengah banyak nya para pemuda yang giat dalam bidang kreatif dan teknologi untuk melaksanakan proses yang pasih dalam menuntaskan permasalahan didalam masyarakat, tapi diera politik yang menguasai kebijakan khususnya diranah politik praktis ini supaya memberikan sebuah kebijakan untuk kemajuan atau kemunduran sebuah bangsa,kemudian pada saat ini banyak yang sibuk mencari ‘masalah’mereka sendiri di dunia maya.
Adanya tekonologi sosial media, para kalangan muda dan tua yang tidak ada henti-hentinya ingin selalu menghadirkan sebuah hal yang terkadang tidak perlu adanya hal itu, hal yang paling mendekati itu mulai dari hoaxyang memeliki efek’negatif’, hingga kesalapahaman mengenai suatu berita atau benda tertentu yang membuat salah satu kelompok organisasi atau kelompok agama memiliki salah pendapat sehingga munculnya ladang emosi yang tidak ada henti-hentinya, dimana setiap hal itu terkait dan diulangkan kepada hal yang sangat berebeda keaadaanya yakni kepentingan politik.
Yang mana perlu dipikirkan dengan adanya dan mengunakan sosial media, sebuah berita yang tidak diketahui kebenarannya kemudian disebarkan tentu akan menganggu informasi di kalangan masyarakat baik yang menggunakan media sosial maupun yang tidak menggunakan atau masyarakat secara luas, dilihat sekarang pengguna media sosial tidak bisa deteksi dan dibatasi sesuai umur yang melihatnya. Meskipun ada suatu pembatasan konten untuk unsur tertentu yang melampaui usia 18 keatas, akan tetapi pemahaman politik dengan proses yang sedang berlangsung pada era saat ini sebenarnya juga memberikan perusakan modal sejak usia’dini’adapun cara berpikir yang seharusnya orang diusia yang terhitung belia dapat fokus dalam menggapai prestasi dari akademik maupun non-akademik,lalu diusia belia ini mereka menyatakan tentang pemahaman politik contohnya dalam menytakan pendapat mengenai dukung capres ataupun cawapres serta mengetahui utang negara dan hal lainnya itu adalah hal yang tidak wajar pada anak usia dini ini maka dari itu berikanlah informasi yang efektif dan mengelola infrmasi serta menyampaikan dengan cara sebaik-baiknya.
Sikap yang harus diambil pada konten politik di sosial media ini yaitu, meneliti dengan benar suatu konten itu secara efektif,dan mengingat adanya peninggalan digital ini juga berdampak timbulnyakonten-konten tertentu di beberapa sosial media.contohnya yaitu saat melihat konten pencarian di instagram, kadang kita yang tidak tertarik pada isi konten terebut,dalam hal politik kita bisa mengetahui isi kontennya dengan cara terhubung akibat dari salah satu user yang kita follow,tertarik dan menyempatkan kita untuk mengunjungi laman itu selama beberapa kali untuk melakukan kegiatan like,comment atau hanya sekdar melihat konten nya saja agar bisa masuk ke laman pencarian kita di media instagram inI.
Akan tetapi, penulis fokus kepada bagaimana melihat berita atau fenomena dengan mudahnya menerima informasi berita hoax sehinga mudahtersebar secara luas dan membuat emosi para pengguna media sosial atau internet dan sering disebut (netizen), di indonesia sendiri banyak pengguna internet yang belum bisa mengatur emosinya untuk menggunakan kolom komentar dengan melihatkan ilmu yang mereka pakai ,adi berbagai yang sering orang sebutkan yaitu ‘asal bunyi’ dalam arti nya adalah asal bicara tanpa tau pastinya. Hal seperti ini tentunya tidak bisa dianggap remeh, melihat suatu hal yang terjadi disekiar pada saat ini tentu saja akan mempengaruhi pemikiran karakter yang ada pada diri seseorang kemudian menjadi hukum alam.
Jadi tidak bisa menyalakan suatu saat nanti jika kita membiarkan budaya yang negatif ini yang ada di era sekarang mungkin terbatas oleh dunia maya,dan bisa mengalir ke suatu sistem generasi selanjutnya, kemudian orang –orang yang ada disekitar kita akan mengalami pola pikir yang tersusun dari info-info negatif dan membuat kebiasaan-kebiasaan buruk pada pemikiran tersebut.Tetapi ada yang perlu kita tanamkan dalam benak sebagai pengguna sosial media untuk bertujuan menciptakan berkegiatan sosial media yang cermat misalnya dengan menghargai perbedaan karena perbedaan pendapat adalah hal yang wajar contohnya orang yang membuat atau memberitakan informasi hoax dimana sikap kita yaitu menemui orang tersebut atau kelompok tersebut untuk memberikan tanggung jawab atas penyebaran berita yang tidak benar itu karena pengguna internet indonesia akan merasa terusik jika ada suatu hal menjanggal di media sosial sehingga terjadinya kegiatan membenci bahkan menjauhi kelompok penyebaran berita itu.Yang mana hal tersebut sebenarnya tidak perlu dilanjutkan di era digital yang semakin canggih ini, bahkan dari zama dahulu saja perbedaan pendapat bisamenjadikan kelompok tersebut bersatu.
Adapun kebodohan yang terjadi pada diri seseorang pembaca konten yang membuat dirinya untuk dibodohi,saya pernah membaca kata-kata bijaksana dari tokoh politik tanpa membunuh asal india yakni Mahatma gandhi dalam mata kuliah perilaku politik.Ungkapan nya adalah”nobody canhurt mewiithoutmypermission” yang artinya tiada manusia yang memiliki kelebihan melainkan meliki kekurangan,namun perlu diingat tuhan telah memberikan mukjizat yang sangat-sangat luarbiasa pada insan manusi yaitu mempunyai pikiran yang dimiliki oleh setiap individu, nah dari hal yang dinyatakan tokoh politik tersebut perlu diingat kadang kita pengguna internet mudah tertipu dengan berita palsu, kemudian ada juga akibat yang kita dapat dari kesalahan kita ,dan kita perlu banyak melakukan koreksi pada setiap informasi yang kita dapat .
Kemudian ada cara yang harus kita lakukan dalam pilihan konten sebelum konten tersebut menentukan pilihan kita kenapa begitu?karena dari hal tersebut kita harus harus menentukan konten yang akan kita lihat atau kita baca pada suatu waktu nanti,lihatlah damaknya dari konten yang akan kita baca secara jangka panjang dengan pengetahuan yang cukup luas.Maksudnya terkadang kita mebaca hal tersebut karena beritanya sedang viral atau sedang naik-naiknya, padahal dengan kita membaca pada satu atau dua paragraf kita sudah tahu berita atau bahan bacaan tersebut mengarah kemana.dan sebelum kita memulai membacanya diharpkan kita lebih ingat pada posisi kita apakah ingin masuk ke trend itu atau tidak.
Tetapi sebelum terlambat ada tentunya kita tidak diam saja dalam hal konten negatif ini apalagi pada kemajuan teknologi agar menjadi politik sehat dengan melakukan persebaran konten negatif di media sosial, dengan adanya suatu tindakan yang baik atau preventif yang dilakukan dan digerakkan secara bersama ssma agar dampak positif berkegiatan sosial media menjadi’cermat,aman,damai,tanpa merusak kelompok satu sama lain’ dan terwujud secara luas dan dapat berkembang dengan baik karena dengan begitu kemajuan teknologi kedepan akan membuat politik semakin baik dan berita lebih ke fakta bukan HOAX.
Penulis ; Melia Lestami
Mahasiswi Prodi Ilmu Politik
FISIP UIN Raden Fatah Palembang