Pojok Fisip UIN Raden Fatah

Peran Mahasiswa Sebagai Agen Of Change (Agen Perubahan)

ist

 

MAHASISWA dapat menjalankan perannya sebagai agen perubahan dan membawa masyarakat pada tatanan sosial yang lebih adil. Ketika mahasiswa mampu melihat secara kritis kondisi sosial yang ada maka ia bisa mengupayakan perubahan agar masyarakat hidup dalam kondisi yang lebih ideal.Sebagai kaum intelektual, mahasiswa dipandang punya peran besar dalam mengubah tatanan sosial. Narasi yang berkembang selama ini menyebutkan bahwa mahasiswa merupakan agent of change atau agen perubahan. Mahasiswa diharapkan  menjadi generasi penerus bangsa yang mampu membuat perubahan-perubahan positif untuk masyarakat.

Pengertian Mahasiswa Sebagai Agent of Change (Agen Perubahan).Peran sebagai agen perubahan ini hanyalah satu dari lima peran yang diberikan kepada mahasiswa. Selain sebagai agen perubahan, mahasiswa juga mempunyai peran sebagai social control, iron stock, moral forcedan guardian of values. Peran besar ini selalu ditanamkan kepada mahasiswa bahkan sejak memasuki bangku perkuliahan.Mahasiswa diharapkan bisa menjalankan peran ini dengan baik.Mahasiswa perlu membangun kesadaran akan potensinya dan tidak diam saja ketika melihat realita sosial. Tidak mudah percaya arus informasi. Sebagai kalangan terdidik, mahasiswa harus berani mempertanyakan status quo dan mendobraknya agar terjadi perubahan.

Sementara itu perubahan tidak bisa terjadi tanpa adanya aksi nyata. Mahasiswa harus saling bahu-membahu untuk melakukan aksi tersebut dan mengubah keadaan. Selain itu, mahasiswa perlu membangun keberanian dan sikap kritis.Mahasiswa dianggap memiliki akses yang lebih mudah terhadap ilmu pengetahuan. Dengan kemudahan tersebut mahasiswa dapat menambah wawasan. Mengasah kemampuan berpikir serta belajar mempertajam analisis terhadap sesuatu termasuk kondisi sosial. Mahasiswa dapat menjalankan perannya sebagai agen perubahan dan membawa masyarakat pada tatanan sosial yang lebih adil. Ketika mahasiswa mampu melihat secara kritis kondisi sosial yang ada maka ia bisa mengupayakan perubahan agar masyarakat hidup dalam kondisi yang lebih ideal.

Namun peran ini tentunya tak mudah.Nyatanya tak semua mahasiswa mampu mengemban peran-peran tersebut. Mahasiswa perlu terus belajar dan menambah pengetahuan agar bisa menjalankan perannya.Pengetahuan ini menjadi bekal mahasiswa untuk menjalani 5 peran tersebut. Upaya-upaya yang bisa dilakukan mahasiswa untuk menambah wawasannya contohnya membaca buku dan berdiskusi.Meskipun tidak mudah, sejauh ini contoh-contoh nyata mahasiswa sebagai agen perubahan membuktikan bahwa peran tersebut bisa dijalankan. Mahasiswa bisa menjadi agen perubahan.Bila dirunut secara historis, mahasiswa di Indonesia membuat perubahan-perubahan besar. Contoh-contoh bagaimana mahasiswa mengubah tatanan sosial ini bisa kamu jadikan pelajaran sekaligus motivasi.

 

Mahasiswa sebagai agen perubahan adalah yang mempunyai kesadaran jiwa, peka, peduli, dan punya imajinasi akan kehidupan yang lebih baik. Upaya untuk membuat perubahan inilah yang perlu diperjuangkan. Perubahan tidak bisa terjadi begitu saja. Diperlukan gerakan masif dan terus-menerus untuk mengubah kondisi sekarang.

Contoh nyata mahasiswa sebagai agen perubahan adalah saat reformasi tahun 1998 Pada masa itu gerakan mahasiswa berada di puncaknya karena berhasil menumbangkan kepemimpinan Presiden Soeharto setelah puluhan tahun menjabat.Presiden Soeharto menjabat selama 32 tahun yakni sejak Surat Perintah Presiden Republik Indonesia dikeluarkan tahun 1966. Kemudian pada bulan Mei 1998, ia berhasil dilengserkan karena dinilai kepemimpinannya selama ini banyak menggunakan praktik KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme).

Gerakan reformasi ini mendapatkan momentumnya saat terjadi krisis moneter pada tahun 1997. Krisis membuat harga kebutuhan pokok melambung tinggi dan daya beli masyarakat menurun. Kondisi perekonomian terguncang hebat. Rakyat kian sengsara. Sementara para elit pemerintahan hidup kaya. Gerakan reformasi digerakkan mahasiswa dan gerakan ini disambut oleh masyarakat. Apalagi masyarakat juga sudah lelah dengan pemerintahan Soeharto yang hanya menguntungkan golongannya sendiri.Masyarakat Indonesia menginginkan pemerintahan yang pro-demokrasi. Presiden yang dipilih oleh rakyat langsung.Untuk itu mahasiswa melakukan demonstrasi.Menyuarakan tuntutan-tuntutan:

1.Menciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN

2.Adili Soeharto dan kroni-kroninya

3.Laksanakan amandemen UUD 1945

4.Pelaksanaan otonomi daerah seluas-luasnya

5.Tegakkan supremasi hukum

6.Hapuskan dwifungsi ABRI

 

Mahasiswa di seluruh Indonesia melakukan protes. Mereka menyerbu gedung parlemen yakni Gedung Nusantara dan gedung-gedung DPRD di daerah dan menduduki gedung-gedung tersebut.Mahasiswa tidak akan pergi dari gedung-gedung tersebut bila tuntutan tidak dikabulkan. Akhirnya, dengan desakan yang kian kuat, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Peristiwa ini menjadi contoh nyata mahasiswa sebagai agen perubahan. Mahasiswa berperan dalam mengubah perubahan dalam tatanan sosial dan pemerintahan.Meskipun masih menjadi perdebatan bahwa gerakan belum berhasil karena agenda reformasi belum tercapai.Namun gerakan mahasiswa pada masa Reformasi Mei 1998 telah membawa perubahan meski belum signifikan.[***]

Penulis: Muhammad Iqbal

Mahasiswa Ilmu Politik

Fisip Uin Raden Fatah Palembang

 

 

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com