Peristiwa

“Terseret Arus, Diselamatkan GPS, Untung Ada VMS, Bukan SMS”

kkp

Sumselterkini.co.id, – Sore yang cerah, Laut Banda tak sedang galak-galaknya. Tapi yang namanya nasib, kadang apes datang bukan dari ombak, tapi dari jeroan mesin kapal yang tiba-tiba ngambek.

KM. Margi Luwih Jembar nama kapal yang kalau diartikan bisa berarti “semoga rezekinya luas kayak samudera”, mendadak mogok dan terseret arus, seperti sandal jepit hanyut di parit habis hujan deras.

Di daratan, tepatnya di Juwana, Pati, pengurus Paguyuban Nelayan Mitra Nelayan Sejahtera langsung kalang kabut. Bukan karena cuaca buruk, tapi karena kabar kalau kapal mereka hilang kendali. Seperti pepatah, “Kalau tak bisa mendayung, jangan lupa bawa GPS.” Untungnya kapal ini melek teknologi, sudah dipasang alat bernama VMS [Vessel Monitoring System]. Bukan sistem pak RT, tapi sistem satelit yang tahu kapal nelayan ngapain, dan di mana posisinya.

Ipunk  : (berdiri di depan layar monitor besar)
“Waduh, kapal Margi Luwih Jembar ini ibarat cinta yang kandas di tengah jalan. Harus segera kita bantu sebelum dia nabrak karang dan makin nelangsa.”

Petugas Pusdal : “Pak, ini ada lima kapal di sekitar titik lokasi! Ada KM. Bunga Hati 2, Bintang Anugerah 2, Mina Sumitra 2, Azzahra, dan Samawa 01.”

Ipunk: “Bagus! Segera WA mereka. Jangan lupa pake emot hati biar responnya cepat.”

Petugas: “Baik, Pak. Sudah dibalas. Semuanya siap bantu, tapi yang paling dekat itu KM. Bintang Anugerah 2. Posisi tinggal 13 mil!”

Ipunk: “Alhamdulillah. Segera arahkan dia. Ini seperti kisah ‘Ande-Ande Lumut’ nelayan, yang menolong adalah kapal paling cepat datang, bukan yang paling banyak gaya.”

Dengan kecepatan penuh dan niat mulia, KM. Bintang Anugerah 2 meluncur. Saat akhirnya mereka bertemu, jangkar parasit pun dilabuhkan.

Fungsinya? Menahan KM. Margi Luwih Jembar agar tidak hanyut lagi. Kurang lebih kayak tetangga yang datang bawa batu bata buat nahan motor mogok biar gak ngeluncur ke jurang. “Kalau bukan karena VMS, bisa jadi kapal itu sekarang jadi tempat selfie ikan-ikan!” ujar Ipunk sambil ngopi, lega.

Sementara itu, dari Pati sana, Siswo Purnomo dari paguyuban nelayan bersyukur. “Alhamdulillah kapal kami selamat, jangkar udah diturunin, tinggal mesinnya dibenerin. Untung bukan kapal zaman baheula yang cuma bawa peta dan harapan.”

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono sudah lama mewanti-wanti VMS itu bukan sekadar buat ngawasin kapal nakal, tapi juga buat nyelametin nyawa dan aset. Karena laut itu indah, tapi juga penuh rahasia. Dan kadang, rahasia itu berupa mesin kapal yang tiba-tiba ogah kerja.

Jadi, wahai nelayan dan pemilik kapal, kalau kapalmu belum pasang VMS, cepet-cepetlah, karena lebih baik dicereweti satelit, daripada ditinggal arus.

Ingat kata pepatah nelayan masa kini. “Di laut lepas, yang paling setia bukan cinta, tapi sinyal satelit.”

Mau nyelametin kapal atau nyari sinyal buat update story?. Yang penting pakai VMS, jangan cuma SMS.[***]

Terpopuler

To Top