Peristiwa

Miris, Lansia Miskin Beserta 2 Orang Anaknya Yang Alami Gangguan Jiwa Tinggal Di Rumah Tak Layak Huni

ist

SATU keluarga miskin di Kota Pagaralam Sumatera Selatan mengeluhkan minimnya bantuan dampak pandemi covid -19.
Keluarga miskin itu pun mengaku di pandemi ini, hanya satu kali menerima bantuan berupa beras sebanyak 5 kg, 1 kg tepung terigu, dan 1 kg minyak goreng.

Hal itu tak cukup meringankan bebannya yang menghidupi dua orang anak dan dua orang cucu.Bahkan mirisnya lagi, rumah yang ia tempati sehari-hari sudah mulai lapuk, kurang layak huni.

Yahuwa (78) yang saat ini menjadi tulang punggung keluarga sejak suaminya meninggal 6 tahun yang lalu, hanya bisa pasrah dengan kondisinya, terlebih ia tinggal dengan dua orang anaknya yang mengalami gangguan jiwa serta dua orang cucunya di Desa Bangun Rejo, Kelurahan Bangun Rejo, Kecamatan Pagaralam Utara Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.

Minimnya bantuan dari pemerintah membuat lansia ini terpaksa mencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh harian tidak tetap dikebun tetangga dengan upah Rp40 Ribu per hari. Kesulitan ekonomi membuat membuat lansia ini merasa terpuruk, anaknya yang mengalami gangguan jiwa tak mampu ia ajak untuk berobat, ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah, serta mengobati anaknya.

Menurut Suherlianto, Ketua Rt 04 Kelurahan Bangun Rejo, Kecamatan Pagaralam Utara, semenjak suami Yahuwa meninggal dunia, beban hidup lansia ini semakin berat, untuk menghidupi dua orang anaknya dan dua orang cucu nya.

ia bekerja sebagai buruh harian tidak tetap dikebun tetangga dengan penghasilan Rp40 ribu per hari, jika tidak ada tawaran kerja dari tetangga untuk membersihkan kebun, ia terpaksa berdiam diri di rumah dengan kondisi serba kekurangan.

“Dua orang anaknya tak bisa membantu bekerja, karena sejak kecil mengalami gangguan jiwa,”katanya Sabtu [6/2/2021].

Ia mengatakan, beberapa tahun yang lalu pernah diusulkan, agar rumah lansia ini diperbaiki namun sampai saat ini belum ada respon dari pihak Pemerintah. Menurut Dewi tetangga Yahuwa, kondisi keluarga lansia ini memang tergolong memprihatinkan.

Ia bekerja dikebun tetangga sebagai buruh pembersih rumput, itu pun tidak rutin setiap hari.[***]

jie

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com