SUDAH sakit ketimpa tangga pula, ibaratkan orang yang meninggal sudah tenang di Alam Baka kini terusik, lantaran perbedaan pendukung menjelang Pilkades, kini kejadian serupa terjadi lagi pembongkaran dan pemindahan sebuah makam di desa yang sama Desa Serigeni Lama Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Pada pemberitaan sebelumnya, yang pertama kaliterjadi du Desa Srigeni Lama Pembongkaran dan pemindahan makan terjadi pada 7 Agustus lalu. Adalah makam almarhumah Maimunah binti Hasan yang meninggal pada 11 April 2016 lalu sebelumnya dimakamkan di Kampung III terpaksa dipindahkan ke lokasi lain.
Kemarin, Senin (28/10/2019), giliran makam almarhumah Ropeah binti Amat Roni yang meninggal Agustus 2012 mengalami nasib serupa. Makam yang selama ini berada di lahan keluarganya bernama Romadhon di Kampung I desa setempat, dipindahkan ke lokasi lain yang hanya berjarak 20 meter.
Amat Roni (55) ayah almarhumah ditemui di lokasi menceritakan, putrinya itu meninggal saat berusia 17 tahun saat sedang hamil. Menurut dia, pembongkaran dan pemindahan makam putrinya itu hasil musyawarah keluarga besar mereka.
“Sebenarnya sangat sedih dan terpukul, karena jasad sudah lama dikubur tapi sekarang dibongkar dan harus pindah. Pilkades di desa kami akan digelar pada 19 November 2019 mendatang, kami menduga ada kaitan dukungan terhadap calon Kades,”katanya.
Namun Edison (60) selaku tokoh masyarakat setempat meminta mediamassa tidak mengkaitkan pembongkaran makan dengan Pilkades. “Kita lihat bersama di sini sangat kondustif, tidak terjadi konflik apa apa. Mungkin pembongkaran itu masalah internal keluarga,”kata dia.
Sedangkan Camat Kota Kayuagung Dedy Irawan SSTP MSi berharap semua pihak untuk dapat menahan diri. Pemerintah belum bisa menyimpulkan penyebab pembongkaran dan pemindahan makam apakah disebabkan beda dukungan Pilkades atau sebab lain.
“Kami segera meminta penjelasan dari pihak keluarga pemilik makam dan unsur pemerintahan desa serta pemangku adat di sana,”janjinya.
Sedangkan informasi yang dihimpun di lapangan dan warga kemarin menyebutkan, pembongkaran dan pemindahan makan diduga kuat karena adanya beda dukungan keluarga almarhumah terhadap 2 calon Kades. Pemilik lahan tempat almarhumah dimakamkan diduga mendukung calon Kades berinisial T, sedangkan sebagian keluarga almarhumah mendukung calon Kades berinisial K.[**]
Penulis :dra