SUMSELTERKINI.ID, Palembang- Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin meminta pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang, dikerjakan usai Asian Games, meski Ground breaking dimulai pada 2018.
“Tahap 1 baru akan selesai tahun 2022 jadi ini cukup panjang, tapi di 2018 saya minta pengerjaan harus di stop dulu karena ada Asian Games. Selama Asian Games tidak boleh ada pengerjaan proyek yang berlangsung karena dikhawatirkan akan mengotori Kota Palembang,” tegasnya saat menghadiri Ground Breaking Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang, Kamis (2/11/2017).
Meski demikian ia, menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Palembang, karena telah berhasil mewujudkan pelaksanaan pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang, yang sudah menjadi impian masyarakat Palembang sejak beberapa tahun silam.
Menurut Alex, pembangunan IPAL tersebut menjadi prestasi tersendiri bagi Kota Palembang karena didanai melalui hibah pemerintah pusat dan sebagian hibah dari Pemerintah Australia kepada pemerintah Kota Palembang. Selain itu, pembangunan tersebut akan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, Ground Breaking tersebut menjadi moment yang luar biasa karena membuktikan Palembang bukan hanya kota besar dan kota metropolitan di atas kertas semata, melainkan kota yang telah memiliki fasilitas yang sangat luat biasa dibandingkan kota lain di Indonesia.
Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson mengatakan, dirinya telah mengetahui Sumsel khususnya Palembang saat ini tengah gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur karena nama Palembang, Sumsel saat ini sudah cukup dikenal dunia.
Menurutnya, pembangunan IPAL tersebut merupakan permulaan yang sangat baik bagi lingkungan, sehingga diharapkan dapat memberikan banyak manfaat diantaranya memperbaiki kualitas air Sungai Musi serta mencukupi kebutuhan air bersih dan sanitasi masyarakat Palembang.
“Saya berharap bersama Pemerintah Provinsi dan Kota Palembang dapat mewujudkan pembangunan ini sebagai contoh bagi kota lain di Indonesia, dan yang terpenting Australia memberikan kontribusi untuk pembangunan ini,” ujarnya.
Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan, proses perjuangan hibah Pemerintah Australia ke Pemerintah Kota Palembang tersebut cukup panjang yakni dimulai sejak tahun 2012 lalu, melalui tahapan seleksi bersama kota-kota lain di Indonesia.
Menurutnya, dilaksanakannya pembangunan IPAL tersebut selain merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemerintah Kota Palembang dalam menangani permasalahan limbah, juga memang sudah menjadi harapan masyarakan sejak lama.
“Kita sangat serius dalam menangani permasalahan limbah, khususnya limbah padat dari Hilir sampai ke Hulu Kota Palembang,” terangnya.
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR RI, Sri Hartoyo mengatakan, pengelolaan air limbah menjadi salah satu program nasional yang target capaiannya cukup berat karena memerlukan dana yang cukup besar. Sehingga, melalui kerja keras bersama baik pemerintah pusat maupun daerah diharapkan program tersebut dapat tercapai, salah satunya Kota Palembang melalui Ground Breaking pembangunan IPAL Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang.
“IPAL ini akan menjadi sebuah sistem sanitasi modern dan menjadi kebanggaan kita semua. Apalagi, Palembang menjadi satu satunya kota yang terpilih mendapatkan hibah dari pemerintah Australia. Semoga Palembang bisa menjadi contoh bagi kota lainnya di Indonesia,” pungkasnya.