Peristiwa

Emak-emak di Banyuasin Kesal dengan Aturan Siswa Belajar di Rumah, Minta Pemerintah Kaji Ulang, Alasannya ?

foto : Istimewa

BERATNYA jalan hidup yang dialami para wali siswa karena harus mencari nafkah dalam rumah tangga, membuat mereka resah, apalagi dengan adanya peraturan siswa belajar di rumah karena dampak virus Corona atau Covid-19.

Menurut Agustaf, Warga Kelurahan Kedondong Raye, Kecamatan Banyuasin III dan Sasli Susanto Warga, Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, mereka minta peraturan pemerintah agar siswa belajar di rumah untuk dikaji ulang lagi.

Sebab, katanya enak bagi orang tua yang tergolong kaya memiliki pembantu rumah tangga bisa mendampingi anak-anak mereka belajar setiap hari, atau bisa juga mengontrak guru privat.

Namun untuk yang sehari- hari sebagai petani terutama yang  suami, istri memotong karet jelas tidak bisa mendampingi anak mereka dalam belajar di rumah karena harus mencari nafkah.

“Kami sudah capek, istri juga capek masak kami harus mendidik anak belajar di rumah, terus terang kami berkeberatan dengan aturan ini, mohon kiranya di tinjau ulang, pikiran kami masyarakat kecil pak” ujar Agustaf  kepada wartawan Senin (20/7/2020).

Hal senada di ungkapkan oleh Sasli Susanto warga Rimba Asam. Dirinya merasa aneh karena tempat pelayanan umum seperti Mall, taman hiburan dan laian sebagainya dibuka, sedangkan sekolah di tutup, kalau lama seperti ini namanya hanya menambah beban bagi wali siswa.

“Biarkan anak-anak kami belajar dengan jam terbatas tidak ada istirahat dan lain sebagainya, seharusnya pemerintah itu bikin solusi yang bijak bukan solusi yang justru membebani kami, kenapa temapat umum di buka sedangkan sekolah justru ditutup mau dikemanakan generasi penerus kami” ungkapnya.

Lebih lanjut mereka meminta kepada dinas pendidikan kabupaten Banyuasin untuk membuka kembali sekolah dengan tetap mematuhi peraturan Protokol Kesehatan.

Ditengah pandemi, Corona ini, akunya memang dilematis sebagai orang tua. Disatu sisi ada yang keberatan anak-anak mereka sekolah via daring dengan berbagai alasan dan disisi lain ada yang sepakat anak mereka sekolah via daring untuk antisipasi Corona.

“Pertanyaan saya, kalau acara resepsi saja sudah boleh dibuka? Kenapa lembaga pendidikan masih belom boleh?, ” terangnya.

Lebih jauh mereka mengatakan, kira-kira alasan pemerintah apa terkait hal ini? Kasihan juga orang tua yang mereka sudah capek seharian kerja, malam waktunya istirahat malah dibebani tugas sekolah anak-anak mereka.

“Padahal tidak sekolahpun sama mereka tetap bermain di luar rumah bahkan kumpul bermain game dan lain-lain” tegasnya.[***]

 

Amd

 

Comments

Terpopuler

To Top