Peristiwa

Bingung, Kasus COVID-19 Di Sumsel Meningkat Jadi 1.029 Kasus, Mall Mulai Beroperasi

Foto : Istimewa

KASUS Covid di Sumsel mengalami penngkatan hari ini, kemarin kasus positif covid -19 menembus angka 1.019 kasus, dan update  Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Rabu [3/6/2020] sore malaporkan bahwa ada penambahan 10  kasus sehingga menjadi 1.029 kasus.

“Total hari ini jadi 1.029 kasus yang positif covid-19 yang berasal dari 4 daerah kabupaten di Sumsel,”kata Jubir Penanganan Covid-19 di Sumsel, Yusri, SKM, MM saat memberikan  keterangan via aplikasi zoom di command center Pemprov Sumsel, Rabu [3/6/2020].

Dia menyebutkan penambahan itu berasal dari Palembang, dua kasus,  Musirawas Utara /Muratara, 5 orang, Banyuasin dan OKU 1 orang dar OKUS.

Sementara yang sembuh katanya 2 orang yang berasal Prabumulih dan OI. Seiring dengan kasus covid terus mengalami penambahan, Palembang juga telah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ke II setelah mendapat masukan dari Ikatan Dokter Indonesia [IDI].

Tapi sayang, ya…!! Semuanya membingungkan, kasus positif Covid terus meningkat, tapi kebijakan PSBB II masih melonggarkan.

Buktinya Mall khabarnya sudah mulai beroperasi, masjid juga sudah diberi signal sudah diizinkan untuk melakukan sholat berjamaah, bahkan sekolah pun ada rencana Juni mulai resmi disekolahg, yang penting harus sesuai aturan protokoler kesehatan, seperti jaga jarak, pake masker dan sering cuci tangan,… itu kata Walikota Palembang Harnojoyo saat mengunjungi salah satu Mall siang tadi…

Apakah besok kasus covid -19 akan turun dratis, ? ntah juga ya…!! Tapi kalau melihat datan di atas laporan gugus tugas ada penambahan kasus menjadi 1.029 kasus. Artinya meningkat terus….

Ntah, besok berapa lagi peningkatannya, apalagi kesadaran masyarakat Palembang belum sepenuhnya meningkat. Kasihan kadang dengan para medisnya, disaat PSBB tahap II diberlakukan, mall dibuka [ada aturan protokol kesehatan, katanya..]

Mungkin kah mereka akan menjadi pasien juga yang harus dirawat, seperti pasien mungkinkah juga keluarga ikut-ikutan tertular…bersusah payah menahan panas dan sebagainya saat mengenakan baju hazmat untuk penanganan kasus covid-19 tetapi ternyata di PSBB tahap II semakin longgar dalam menentukan kebijakan..

Memang sich, kasihan juga jika tenant di mall banyak yang tutup, omzet mereka [pedagang] anjlok dratis…Kan, gembor-gembor kita banyak mengucurkan bantuan dan dana ratusan miliar untuk penanganan covid-19…

Sangat besar dana itu, tapi… ntah ya… kita tidak tahu, karena kebijakan itu hanya pemerintah dan semua kepala daerah yang lebih tahu. Kita rakyat cukup tahu aja, semoga semua rakyat dapat selamat.

Tapi rakyatnya harus sadar juga dong, kasihan tetangganya yang berprofesi sebagai para medis, mereka bekerja di garis terdepan, potensi terinfeksi covid-19 lebuh terbuka. Jadi biasakan ikutin aturan protocol kesehatan.

Kebikan populer yang dilakukan pemerintah daerah, seperti hidup normal baru,… kek [instruksi presiden], PSBB tahap II.. kek semoga dipatuhi rakyatnya…semoga rakyat pada sehat –sehat.

Semoga covid terus turun….saat semua pelayanan publik dibuka, semoga tak ada lagi komentar –komentar di tengah masyarakat yang menyebutkan bahwa pemerintah dah payah, da dak sanggup lagi urus penanganan covid-19, tak ada lagi masyarakat beranggapan  negatif dengan hidup normal baru, bahwa semuanya bakal diserahkan pada proses alam, dimana siapa yang kuat itu tetap bertahan, dan yang fisiknya lemah akan punah akibat dampak covid-19..

“Ya semoga kita tak sama dengan Negara Korsel, akibat PSBB dicabut, .. kasus covid meningkat lagi, bahkan di hari pertama pencabutan ada kasus baru mencapai 170 an kasus,” kata si masyarakat itu..minutup coleteh kebingugan nya dengan kebijakan populer ini..[***]

 

One

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com