Perbankan & Keuangan

Sempat Anjlok, Tapi Rupiah Menguat Lagi, Begini Cerita Gubernur BI

“sejalan dengan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik dan penguatan mata uang kawasan,”

foto : istimewa

SUMSELTERKINI.ID, Jakarta – Mata Uang Garuda memang sempat terseok-seok pada akhir tahun lalu (triwulan IV), tapi pada awal tahun ini mulai mengalami pergerakan yang positif.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan pada triwulan IV 2017, secara rata-rata harian rupiah melemah sebesar 1,51% menjadi Rp13.537 per USD. Namun, Rupiah kembali menguat sebesar 1,36% menjadi Rp13.378

“Penguatan ini didorong oleh aliran modal asing yang kembali masuk sejalan dengan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik dan penguatan mata uang kawasan,”katanya mengutif Okezone, kamis (15/2/2018).

Dia memapaparkan awal Februari 2018, meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global khususnya terkait dengan ekspektasi kenaikan FFR yang lebih tinggi dari perkiraan memberikan tekanan pada mata uang global, termasuk Rupiah.

Agus menambahkan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai meningkatnya risiko ketidakpastian pasar keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar agar sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar.

Sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat, seiring pelemahan mata uang Paman Sam tersebut. Dolar AS melemah seiring dengan prospek kenaikan suku bunga The Fed, karena tingginya data inflasi Amerika.

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com