Pendidikan

PPKM Mikro, SMAN 17 Palembang Terapkan Belajar Daring

PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Palembang diperpanjang hingga akhir Juli. Karenanya, saat ini pihak SMAN 17 Palembang masih menerapkan pembelajaran daring. Sama seperti saat pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
SMA Negeri 17 Palembang telah melaksanakan MPLS pada 13-16 Juli secara daring. Palembang masih zona merah dan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Karenanya, pembelajaran akan dilakukan secara daring selama pemberlakuan PPKM Mikro.
Kepala SMA Negeri 17 Palembang Purwiastuti Kusumastiwi mengatakan, pada hari pertama masuk sekolah setelah libur sekolah adalah semua guru wajib absen, dan absen guru diserahkan ke Diknas Provinsi.
“Pada hari pertama, kami konsolidasi pembagian tugas guru, perencanaan MPLS. Semua aturan di SMA Negeri 17 kita perkenalkan kepada siswa. Ada juga kegiatan pengembalian dan pengambilan buku mata pelajaran,” ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
“Untuk MPLS dilaksanakan pada 13-16 Juli secara daring. Kami ikuti edaran Gubernur kalau Palembang masih zona merah, jadi kami lakukan secara daring,” katanya.
Ketika ditanya apakah pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka, Purwiastuti menuturkan, sampai Agustus 2021 dilakukan secara daring karena Palembang PPKM. Setelah dicabutnya PPKM Mikro nanti, akan menunggu surat edaran Gubernur Sumsel.
“Jika Palembang turun melandai kasus Covid-19, mungkin kami akan menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Yang pasti, patokan kita adalah surat edaran Gubernur,” bebernya.
Untuk persiapan PTM, Purwiastuti mengungkapkan, sudah dipersiapkan sejak Januari 2021. Bahkan, pada Januari sudah ada monev dari Kementrian Pendidikan. “Disini juga sudah ada Satgas Covid-19. Dan kami sudah pernah melakukan simulasi PTM Terbatas,” ucapnya.
Untuk persetujuan orang tua, Purwiastuti menambahkan, ada orang tua yang setuju tapi ada juga tidak setuju. “70 Persen orang tua setuju jika anaknya PTM. Tapi ada 30 persen tidak setuju. Jadi nanti, jika PTM maka 25 luring dan 75 daring. Nanti kami buat bergantian luringnya,” urainya.
“Untuk daring, nanti kami siapkan web cam di dalam kelas. Jadi guru pakai web cam, dan siswa bisa belajar daring saat guru menjelaskan materi di papan tulis. Jadi kalau sudah berlaku PTM, itu kami kolaborasikan luring dan daring,” pungkasnya.
Artinya, pihak sekolah telah mencoba menyerap aspirasi siswa dan orang tua yang sudah berharap bisa PTM. Jika pemerintah menerapkan PTM, mereka siap melaksanakan.
Proses belajar kombinasi daring dan luring telah disiapkan SMAN 17 Palembang apabila nanti pemerintah telah menetapkanPTM.
Terpisah, Gubernur Sumsel H Herman Deru menegaskan bahwa saat ini semua sekolah di 17 kabupaten/kota se-Sumsel belum ada yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu disebabkan masih tingginya angka penyebaran Covid 19.
“Delapan daerah nasih berstatus sebagai zona merah. Yakni, Palembang, Musi Rawas, OKI, Lahat, Muara Enim, Banyuasin, Prabumulih dan Lubuklinggau. (nasir)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com