ZAMAN serba digital sekarang ini membuat pembelajaran online dan kursus online jadi pilihan utama buat upgrade skill tanpa harus repot keluar rumah, contohnya aja, belajar bahasa Inggris, coding, sampai digital marketing semua bisa diakses lewat gadget dengan klik-klik mudah sehingga membuat OOI dan AAI, dua pemuda yang dulunya cuma tukang terjemahan dan pemandu wisata, jadi bukti nyata kalau dunia e-learning adalah gerbang emas untuk masa depan, terutama bagi yang punya niat kuat jadi TKI profesional dengan kemampuan digital yang mumpuni.
OOI: “AAI, bro, gue bosen banget jadi tukang terjemahan. Setiap hari cuma nerjemahin kalimat kayak ‘Where is the restroom?’ sama ‘How much is this?’ Kerja yang ini kayak drama receh, dialognya itu-itu aja!”
AAI: “Iya, gue juga capek jadi pemandu wisata. Ngomongin monumen tiap hari, kayak presenter TV yang gak lucu-lucu. Gue pikir, kenapa gak belajar online aja? Sekarang kan zaman digital, bisa belajar bahasa, coding, digital marketing tanpa harus ke kampus!”
Pembelajaran online makin ngehits karena fleksibel dan mudah diakses. Kayak kata pepatah, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Lewat e-learning, kita gak cuma dapet teori, tapi juga praktik yang langsung bisa dipakai di dunia kerja.
Akhirnya mereka berdua memutuskan mulai coba-coba kursus bahasa Inggris online.
AAI: “Bro, tadi pas latihan speaking, gue kagok banget. Tongue twister ‘she sells sea shells’ itu bikin gue kayak mulut kaku abis makan es batu!”
OOI: “Santai, bro! Kan kata tutor kita, ‘practice makes perfect’. Lama-lama juga bisa ngomong lancar, siapa tahu nanti pas di luar negeri gak canggung ngobrol sama bos!”
Setelah itu, mereka nyemplung ke dunia coding.
AAI: “Gue takut coding, bro. Gue takut salah ketik, programnya malah bikin error parah kayak hati mantan.”
OOI: “Haha, coding itu kayak naik sepeda. Awalnya pasti jatuh, tapi kalau udah bisa, bisa ngebut kemana aja!”
Lalu mereka belajar digital marketing supaya bisa jualan online atau promosi jasa.
Manfaat belajar bahasa online, coding, dan digital marketing- pembelajaran online dan e-learning membantu OOI dan AAI upgrade skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Dari sini mereka percaya kalau kerja di Indonesia cuma jadi tukang terjemahan dan pemandu wisata, gaji mereka cuma cukup buat beli es teh manis doang.
Tapi dengan skill digital, mereka punya peluang kerja di luar negeri, bahkan sebagai TKI yang bukan cuma angkat galon tapi juga pegang laptop dan handle bisnis online.
Mereka juga sadar kalau dunia kerja sekarang butuh yang namanya fleksibilitas dan kemampuan digital. Jadi, belajar online bukan cuma soal tambah ilmu, tapi juga investasi masa depan.
Platform E-learning Favorit OOI dan AAI
OOI: “Bro, gue sempat coba Duolingo buat belajar bahasa Inggris. Gak cuma gampang, tapi juga seru kayak main game!”
AAI: “Iya, gue juga ikut kelas coding di Codecademy. Ada step-step jelas, terus ada forum diskusi yang bikin gak ngerasa belajar sendirian.”
Mereka juga pakai platform lain seperti Udemy dan Coursera buat kursus digital marketing. Jadi, gak perlu ribet ke kampus, tinggal duduk manis sambil ngopi, belajar dari pakar dunia.
Belajar online tentu gak selalu mulus.
AAI: “Bro, gue sempat down waktu coding gak jalan, error terus. Sampai pengen nangis kayak nonton drama Korea.”
OOI: “Gue juga kadang males banget latihan speaking. Tapi kita saling support, kirim voice note, dan bikin grup belajar biar gak bosen.”
Mereka belajar untuk disiplin dan konsisten, karena tanpa itu, belajar online bisa gampang molor dan gak selesai.
Peluang Kerja TKI di Era Digital
Sekarang, banyak perusahaan luar negeri yang cari TKI dengan skill digital.
OOI: “Bayangin, bro, kita bisa kerja remote dari mana aja, gak harus angkat galon doang!”
AAI: “Iya, bisa jadi digital marketer, content creator, atau bahkan freelancer di bidang coding.”
Skill digital membuka pintu karier yang lebih luas, gaji lebih tinggi, dan pengalaman kerja yang lebih keren.
Pembelajaran online bukan sekadar duduk depan layar gadget. Ini adalah jendela kesempatan yang membuka pintu karier luas, terutama buat kamu yang bercita-cita jadi TKI profesional.
OOI dan AAI mengajarkan kita kalau belajar harus ada tawa, karena belajar tanpa tawa itu seperti kopi tanpa gula, hambar dan susah masuk! Jadi, jangan takut coba hal baru.
Ingat kata mereka kesempatan itu seperti ojek online, datangnya gak selalu tepat waktu, tapi kalau kita siap, dia pasti sampai.
Jadi, bro, belajar online itu bukan cuma soal buka laptop, dengar guru ngomong, terus klik-klik doang. Ini adalah jalan ninja buat kita yang pengen naik kelas dalam hidup dari tukang terjemahan dan pemandu wisata jadi TKI masa depan yang siap tempur dengan skill digital kekinian.
Ingat pepatah lama “Tak ada rotan, akar pun jadi.” Kalau belum bisa langsung kerja keren, ya belajar dulu. Karena tanpa ilmu yang mumpuni, cita-cita sebesar gunung bisa jadi cuma angan-angan yang amblas kayak es krim kena matahari.
OOI dan AAI sudah buktikan sendiri, dengan belajar online penuh tawa dan perjuangan, masa depan bukan cuma mimpi tapi nyata dan bisa dijamah.
Jadi, tunggu apa lagi? Gas pol belajar online sekarang juga, biar nanti kamu bisa bilang, “Saya bukan cuma tukang terjemahan, saya adalah raja digital yang siap menaklukkan dunia!”.[***]